KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA”. Yang tepat pada waktunya sebagai syarat untuk memenuhi tugas kelompok.
Kami
selaku penulis berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan juga
bermanfaat serta menambah wawasan
pengetahuan kita semua tentang arti pentingnya emosi yang ada pada
remaja. Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih sangat banyak
terdapat kekurangan di sana sini dan masih butuh saran untuk perbaikannya. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan apabila ada yang maumemberikan saran dan
kritiknya demi perbaikan makalah ini.
Semoga
makalah yang sederhana bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di pahami
maknanya. Kami minta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini,
serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca.
Lubuklinggau,
Februari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ……………………i
DAFTAR ISI ……………………ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………l
1.1 Latar
Belakang ……………………l
BAB II PEMBAHASAN ……………………2
2.1 Pengertian
Emosi ……………………2
2.2
Jenis dan Ciri-ciri Emosi ……………………4
2.3 Faktor-faktor
Mempengaruhi ……………………5
Emosi
2.4
Upaya Orang Tua Guru ……………………6
MEngembangan Emosi Remaja
BAB III PENUTUP ……………………7
3.1
Kesimpulan ……………………7
DAFTAR PUSTAKA ……………………8
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar
belakang
Pada masa perkembangan
setiap remaja selalu mengalami masalah. Baik dari kebutuhan, pertumbuhan,intelegensi,
kreativitas, dan Bakat khusus. Hal ini menandakan mulai matangnya hormon
remaja, salah satu yang paling menonjol adalah sering begejolaknya emosi remaja
tersebut. Perkembangan emosi yang ada pada peserta didik perluKita pahami
sehinggakita dapat mencegah terjadinya emosi yang negatif seperti kesedihan
yang mendalam.
Salah satu
penyebab remaja menjadi nakal adalah karena remaja tersebut merasa tidak puas
akan yang terjadi pada kehidupannya sehingga dapat menimbulkan rasa benci dan
cemburu pada remaja itu sendiri.
Karena hal itu
kali ini kita akan mempelajari apa pengertian emosi, jenis-jenis emosi, dan
berbagai hal yang berkaitan dengan emosi remaja.
B. Rumusan
masalah
a) Apa
saja jenis-jenis emosi remaja
b) Apa
saja ciri-ciri emosi remaja
c) Apa
saja faktor-faktor terjadinya emosi remaja
C. Tujuan
a) Dapat
memahami apa saja jenis-jenis emosi remaja
b) Dapat
memahami apa saja ciri-ciri emosi remaja
c) Dapat
memahami faktor-faktor terjadinya emosi remaja
D. Manfaat
Agar mahasiswa tahu
serta memahami apa saja yang berkaitan dengan emosi remaja. Serta diharapkan
mampu mengendalikan emosi yang ada pada dirinya
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Emosi
Berbagai definisi tentang emosi dikemukakan oleh para
ahli psikologi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa emosi adalah suatu
keadaan kejiwaan yang mewarnai tingkah laku. Emosi dapat juga diartikan sebagai
suatu reaksi psikologi yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia,sedih,berani,takut,marah,muak,haru,cinta,
dan sejenisnya.Biasanya emosi muncul dalam bentuk luapan perasaan dan surut
dalam waktu yang singkat.Hathersall(1985), merumuskan pengertian emosi sebagai
situasi psikologis yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari
reaksi wajah dan tubuh.misalnya, marah yang ditunjukkan dalam bentuk diam.
Selanjutnya berdapatkan bahwa emosi seringkali
berhubungan dengan tingkah laku. Emosi sering didefinisikan dalam istilah
perasaan(feeling): misalnya pengalaman–pengalaman
yang sangat indah, kenikmatan atau
ketindaknikmatan, marah,takut,bahagia,sedih dan jijik. Jadi emosi adalah warna
afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik.
B.
Jenis dan ciri – ciri emosi
1.
jenis emosi
Crider
dan kawan – kawan (1983) mengemukan dua jenis emosi, yaitu emosi positif dan
emosi negative. Emosi posifif misalnya. Gembira, bahagia, saying, cinta, dan
berani. emosi negatif misalnya rasa benci, takut,marah, geram, dan lain-lain.
Emosi negatif merupakan reaksi ketindakpuasan dan emosi positif merupakan
reaksi kepuasaan terhadap terpenuhinya kebutuhan yang itu terpuaskan, maka
remaja merasa sebelumnya.Apabila
kebutuhan itu terpuaskan,maka remaja merasa senang,bahagia,dan gembira,
sebaliknya apabila tidak terpuasakan meraka menjadi kecewa, marah,bahagia,dan
sebaliknya apabila tidak terpuasakan mereka menjadi kecewa.marah,
cemas,takut,dan sedih. Emosi positif adalah emosi yang perlu dipupuk dan
dikembangkan, sementara itu emosi negatif hendaklah di minimalkan atau
dikendalikan sehingga ekpresinya tidak meledak-ledak.
a.Emosi
marah
Emosi marah lebih mudah timbul apabila
dibandingkan dengan emosi lainnya dalam kehidupan remaja. Penyebab timbulnya
emosi marah pada remaja ialah apabila mereka direndahkan, dipermalukan, dihina
atau dipojokkan di harapan kawan–kawannya. Kadang-kadang juga remaja melakukan
tindakan kekerasan dalam melampiaskan emosi marah, meskipun mereka berusaha menekan
keinginan untuk bertingkah laku seperti itu. Pada dasarnya remaja cenderung mengganti
emosi kekanak-kanak mereka dengan cara yang lebih sopan, misalnya dengan cara
diam, mogok kerja, pergi keluyuran keluar rumah, dan melakukan latihan fisik
yang keras sebagai cara pelahiran emosi marah mereka.
b.
Emosi takut
jenis emosi lain yang sering muncul
pada diri remaja adalah emosi takut. Ketakutan tersebut banyak menyangkut
dengan ujian yang akan diikuti, sakit, kekurangan uang, rendahkan prestasi,
tidak dapat pekerjaan atau kehilangan pekerjaan,keluarga yang kurang harmonis,tidak popular
di mata lawan jenis, tidak dapat pacar, memikirkan komdisi fisik yang tidak
seperti diharapkan. Ketakutan lain adalah kesepian,kehilangan pegangan agama,
perubahan fisik, pengalaman seksual seperti berbeda teman sebaya, takut terpengaruh
teman yang kurang baik, diejek dan sebagainya.(Luella Cole,
1963;Dusek,JB,1970);Medinus,GR.jonson,R.C,1970).Menurut Luella Cole (1963),
ketakutan yang dialami selama masa remajan dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1)
Ketakutan
terhadap masalah atas sikap orang tua yang tidak adil dan cenderung menolak di
dalam keluarga.
2)
Ketakutan terhadap masalaah mendapatkan status
baik dalam kelompok sebaya maupun dalam keluarga
3)
Ketakutan
terhadap masalah penyesuaian pendidikan atau piliihan pendidikan yang sesuai
dengan kemampuan dan cita-cita
4)
Ketakutan
terhadap masalah pilihan jabatan yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan
C.
Emosi cinta
Jenis emosi ketiga yang menonjolkan
pada diri remaja adalah emosi cinta. Emosi ini telah ada semenjak masa bayi dan
terus berkembang sampai dewesa.sedangkan pada masa remaja rasa cinta diarahkan
padaa lawan jenis. pada masa bayi rasa cinta diarahkan pada orang tua terutama
kepada ibu. Pada masa kanak-kanak (3-5
tahun) rasa cinta diarahkan pada orang tua yang berbeda jenis kelamin, misalnya
anak laki-laki akan jatuh cinta pada ibu dan anak perempuan pada ayah. Pada
masa remaja arah dan objek cinta itu berubah yaitu terhadap teman sebaya yang
berlawanan jenis.
Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
situasi yang mendorong remaja putri untuk menyayangi wanita yang lebih tua dari
dirinya secara berlebihan, yaitu;
1) Wanita tersebut dirasakan dapat membantu mengatasi
kesulitan yang dihadapinya
2) Wanita itu dapat dijadikan sebagai pengganti
ibunya,apabila ia jauh dari ibunya yang dijadikan figur atau kehilangan kasih dari
ibunya mungkin karena perceraian atau meninggal
3) Wanita tersebut dirasakan sangat menyayanginya,dan ia
berasal dari keluarga yang menolak dirinya.
4) Karena tidak popular di antara teman pria,atau
mempunyai pengalaman yang menyakitkan dengan pria.
Remaja wanita yang mengalami perkembangan perasaan
cinta yang normal adalah jika remaja mengarahkan rasa cintanya kepada pemuda
sesama remaja. Demikian juga dengan remaja pria punya cinta normal mengarahkan
cintanya kepada seorang gadis remaja pria yang dalam periode perkembangan emosi
cinta sendiri bertingkah laku mengoda dan menarik perhatian remaja wanita, oleh
dengan jalan memanggil–manggil anak perempuan yang menawan hatinya,atau berdiri
di simpang jalan menunggu remaja wanita lewat. Remaja, wanita cukup mampu
menjaga akibat perkembangan seksual dalam dirinya dan menyadari bahwa remaja
pria memang sengaja mengganggu dirinya.bahkan remaja wanita yang sering digoda
oleh pria.
Perkembangan yang normal mengenal emosi cinta dapat disimpulkan
sebagai berikut;
1) Objek cinta mula-mula adalah orang dewasa yang sejenis
atau berbeda jenis.
2) Kemudian objek cinta beralih pada teman sebaya yang
sama jenis kelamin,yaitu pada masa pre-remaja .
3) Pada akhirnya remaja menjadikan teman sebaya sebagai
objek cintanya.
Selanjutnya
bila dilihat dari sebab dan reaksi yang ditimbulkannya,emosi dapat
dikelompokkan menjadi 3,yaitu;
1) Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf
jasmaniah),misalnya perasaan dingin, panas, hangat, sejuk, dansebagainya. Munculnya
emosi seperti ini biasanya dirasakan karena faktor fisik diluar
induvidu,misalnya cuaca, kondisi ruangan, dan tempat dimana induvidu itu
berada.
2) Emosi yang berkaitan dengan kondisi
fisiologis,misalnya sakit,meriang,dan sebagainya.Munculnya emosi seperti ini
lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan.
3) Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis,
masalahnya cinta, rindu, sayang, benci dan sejenisnya.Munculnya emosi
seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor
hubungan dengan orang lain.
2)
Ciri-ciri Emosi
Remaja memiliki karakteristik
pemunculkan emosi yang berbeda bila dibandingan dengan pada masa kanak-kanak
maupun dengan orang dewasa. Ciri yang khas terjadi pada remaja adalah:
a. Emosi mudah meluap (tinggi).Meluapnya emosi remaja
sering muncul karena tidak terpenuhinya kebutuhan mereka, misalnya: keinginan
yang tidak dipenuhi orang tua,tidak mendapat perhatian dari teman sebaya dan
sebagainya.
b. Mudah muncul emosi negatif. Emosi negatif muncul atau
yang ditampilkan dapat berupa,benci,sedih,dan sebagainya.misalnya benci pada guru yang yang pilih kasih, sedih jika
tidak mendapat perhatian dan lain-lain.
Emosi
negatif tersebut dapat berakibat terjadian gangguan emosional. Gangguan
tersebut antaralain:
a. Mudah pingsan karena terlalu sensitif dan perasa,
khususnya terhadap sesuatu yang menakutkan atau menyedihkan
b. Mudah tersinggung dan sensitif terhadap orang
lain.misalnya
sesuatu yang dilihat, didengar atau direspon orang lain,ditanggapi secara impulsif.
c. Sering ragu-ragu dalam memutuskan sesuatu atau
bertindak,mungkin karena terlalu banyak pertimbangan yang kadang-kadang tidak
rasional.
d. Sering cemas karena sering memikirkan bahaya atau kegagalan.
e.
Serng ragu-ragu dalam
memutuskan sesuatu atau tindakan.
Emosi
negatif yang dialami remaja seringkali muncul pada remaja yang belum mencapai
kematangan emosi
3.
Ciri kematangan Emosi Remaja
Remaja yang sudah mencapai kematangan emosi
dapat dilihat dari cirri-ciri tingkah sebagai berikut:
a.
Mandiri dalam
arti emosional, yaitu bertanggung jawab atas masalahnya sendiri dan bertanggung
jawab atas orang lain.
b.
Mampu menerima
diri sendiri dan orang lain apa adanya.Mereka tidak cenderung menyalahkan diri
sendiri ataupun menyalahkan orang lain atas kegagalan yang dialaminya
c.
Mampu
menampilkan ekpresi emosi sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
d.
Mampu mengendalikan
emosi-emosi negatif,sehingga pemunculannya tidak impulsif.
4. Ciri-ciri ketidakmatangan Emosi
Remaja yang
memiliki ketidakmatan emosi dapat dilihat dari ciri-ciri dan tingkah laku
sebagai berikut:
a.
Cenderung melihat
sisi negatif dari orang lain.
b.
lmpulsif; kurang
mampu mengendalikan emosi,dan mudah emosional.
c.
kurang mampu
menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya
d.
kurang mampu
memahami orang lain dan cenderung untuk selalu minta dipahami oleh orang lain
C.Faktor-
faktor yang Mempengaruhi emosi
Secara garis besarnya faktor yang
mempengaruhi emosi dapat dikelompokkan pada dua faktor, yaitu:
1. Faktor internal
Umumnya emosi seseorang muncul berkaitan erat dengan dengan
apa yang dirasaakan seseorang secara
individu. Meraka merasa tidak puas, bnci trhadap diri sendiri, dan tidak
bahagia. Adaapun gangguan emosi yang mereka alami antara lain adalah.
a.
Mereka
tidak terpenuhi kebutuhan fisik mreka
secara layak sehingga tibul ketidakpuasan,kecemasan dan kebencian terhadap apa
yang mereka alami
b.
Merasa menderita
karena ini terhadap saudara karena disikapi dan dibeedakan secara tidak lain
c.
Merasa
benci,disia-siakan ,tidak menerti,dan tidak diterima oleh siapapun termasuk
orang tua mereka
d.
Merasa tidak
mampu atau bodoh.
2.
Faktor eksternal
0 komentar:
Posting Komentar