Nama : Bustomi Ariyanto
Npm : 2013073
Prodi : Bahasa Indonesia
STKIP PGRI LUBUKLINGGAU
Dosen Pengampu Sri Murti, M.pd
A. Kesalahan
Bahasa Tataran Fonologi
1. Perubahan
fonem vokal
Lafal baku lafal tidak baku
Belum
belom
Revolusi
revulusi
Pada pidato presiden
soekarno terdapat kata belum yang diucapkan menjadi
kata belom. kesalahan berbahasa pada tataran fonologi ini, yaitu adanya
perubahan fonem vokal /u/ menjadi fonem vokal /o/.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI
2008:166), kata belum mempunyai artimasih dalam keadaan tidak. Sedangkan kata
belom tidak ditemukan di dalam KBBI. Jadi, kata belom yang diucapkan soekarno
dalam pidatonya tidak baku atau adanya kesalahan dalam berbahasa. Kesalahan ini
mungkin muncul karena adanya pengaruh bahasa daerah.
Sedangkan kata revolusi dalam
KBBI (2008:1172), memiliki makna 1 perubahan
ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) yg dilakukan dng kekerasan
(spt dng perlawanan bersenjata); 2 perubahan yg cukup mendasar
dl suatu bidang: dialah pelopor -- dl
bidang arsitektur bangunan bertingkat; 3 peredaran
bumi dan planet-planet lain dl mengelilingi matahari;
B. Tataran
Morfologi
1. Penyingkatan
morf mem- dan men-.
Bentuk baku
a). Saya minta saudara-saudara dengarkan dengan
seksama.
Kesalahan pada kalimat di
atas adalah adanya penyingkatan dari morf mem- dan morf men, yaitu yang terdapat
pada kata meminta yang kata dasarnya minta menjadi
minta dan pada kata mendengarkan yang mempunyai kata
dasar dengar menjadi dengarkan.
Dalam KBBI (2008:917)),
kata meminta mempunyai arti berkata-kata supaya diberi sesuatu. Sedangkan
mendengarkan dalam KBBI (2008:312), mempunyai arti mendengar akan sesuatu
dng sungguh-sungguh; memasang telinga baik-baik untuk mendengar ; 2 memperhatikan;
mengindahkan; menurut (nasihat, bujukan, dsb). Jadi, perbaikan dari kalimat
tersebut adalah,” Saya meminta saudara-saudara mendengarkan dengan seksama
”.
b). Saya akan bacakan dengan tenang-tenang.
Kesalahan pada kalimat di
atas yaitu adanya penyingkatan morf mem- pada
kata membacakan yang ditulis dengan bacakan. Dalam
KBBI (2008:109), membacakan yang mempunyai bentuk dasar baca bermakna 1 membaca
nyaring (melisankan tulisan) untuk orang lain: ia telah - surat itu untuk ibunya; 2 mengucapkan
(tt doa, mantra, dsb): siapa yg - doa dl
perhelatan nanti;
C. Tataran
Sintaksis
1. Kesalahan
dalam Bidang Frasa
1.1.Adanya pengaruh bahasa daerah
a). Saya masih belom sehat
betu.
Pada kalimat di atas
telah terjadi kesalahan berbahasa tataran sintaksis, yaitu adanya pengaruh
bahasa daerah yang terdapat pada kata belom. Seharusnya kata belom itu
diganti dengan kata belum. Dalam KBBI (2008:166), kata belum
bermakna masih dalam keadaan tidak. Sedangkan kata belom merupakan bahasa
daerah yang hampir mirip pengucapannya dengan kata belum tersebut, yang artinya
tidak ditemukan dalam KBBI.
b). Saya akan membacakan dengan
tenang-tenang, alon-alon asal kelakon.
Pada kalimat di atas
terjadi kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis, yaitu adanya pengaruh
bahasa bahasa daerah yang terdapat pada kata alon-alon yang di ambil dalam
bahasa jawa. Seharusnya kata alon-alon tersebut diganti dengan kata
perlahan-lahan. Supaya kata yang digunakan dapat dipahami oleh khalayak ramai.
Dalam KBBI (2008:1059),
perlahan mempunyai makna 1 lambat-lambat; tidak tergesa-gesa;
tidak cepat: 2 lembut; tidak nyaring.
1.2.Susunan kata yang tidak tepat
“ Tetapi berhubungan dengan belum sehat
saya, saya akan bacakan dengan tenang-tenang”.Kalimat yang diucapkan
presiden soekarno dalam pidatonya merupakan kalimat yang penyusunan katanya tidak
tepat. Seharusnya susunana yang tepat adalah, “ tetapi, berhungan saya belum
sehat, saya akan bacakan dengan tenang-tenang”.
2. Kesalahan
dalam Bidang Kalimat
2.1.Penggunaan istilah asing
“ Sebab disanalah, anda akan menemukan
kembali reel revolusi”.
Dalam pidatonya, presiden
soekarno telah melakukan kesalahan dalam pengucapan berbahasa yaitu dengan
mencampuradukkan bahasa asing dengan bahasa baku indonesia. Hal ini dipicu
mungkin ingin menunjukkan kebolehannya dalam berbahasa asing. Padahal kita
sudah sama-sama tau tidak boleh mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa
asing. Jadi, istilah reel revolusi diganti dengan
revolusi yang nyata. Maka perbaikan kalimatnya adalah “sebab disanalah, anda
akan menemukan kembali revolusi yang nyata”.
0 komentar:
Posting Komentar