ANALISIS NILAI-NILAI SOSIAL
PADA KUMPULAN LAGU BEST OF THE BEST
IWAN FALS
1. Latar Belakang
Karya sastra diciptakan
untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Perkembangan karya
sastra selalu berdampingan dengan lembaga sosial tertentu dalam masyarakat
karena sastra tidak dapat dilepaskan dengan keadaan yang ada di masyarakat.
Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah suatu
kenyataan sosial yang mencakup hubungan antar manusia, antar peristiwa yang
terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2008: 1). Karya sastra adalah intansi
sosial dan sastra dalam penelitian dapat dikaitkan dalam situasi tertentu
(Semi, 2009:109). Sehingga dapat disimpulkan bahwa karya sastra adalah gambaran
kehidupan yang merupakan kenyataan sosial dalam situasi tertentu.
Menciptakan sebuah karya
sastra, pengarang atau sastrawan sebenarnya tidak bisa lepas dari keadaan
sosial yang ada pada saat ia menciptakan karyanya. Dengan demikian, sebuah
karya sastra amat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik masyarakat setempat
maupun keadaan sosial pengarang itu sendiri yang beperan sebagai pencipta karya
sastra itu. Hubungan antara pengarang dengan masyarakat itu sangat erat karena
suatu masyarakat tertentu yang menghidupi seorang pengarang dengan sendirinya
akan melahirkan suatu jenis karya tertentu. Dengan sendirinya masyarakat
merupakan faktor yang menentukan apa yang harus ditulis pengarang, bagaimana
menulisnya, untuk siapa karya sastra itu ditulis, dan apa tujuan menulis hal
itu.
Iwan Fals yang bernama
lengkap Virgiawan Listanto lahir di Jakarta, 3 september 1961 adalah seorang
penyanyi beraliran balada yang menjadi legenda hidup Indonesia. Lewat
lagu-lagunya Iwan Fals berusaha memberitahukan apa yang selama ini terjadi di
masyarakat Indonesia. Lewat lagu-lagunya ia juga banyak mengkritik atas
perilaku sekelompok orang seperti Wakil
Rakyat, empati bagi kelompok marginal misalnya Lagu Siang Seberang Istana, Lonteku
atau tentang bencana yang terjadi di Indonesia.
Kesenian, khususnya seni
musik, merupakan bagian dari kebudayaan. Melalui musik, manusia mengekspresikan
perasaan, harapan, aspirasi, dan cita-cita, yang merepresentasikan pandangan
hidup dan semangat zamannya. Oleh karena itu, melalui kesenian, kita juga bisa
menangkap ide-ide dan semangat yang mewarnai pergulatan zaman bersangkutan.
Indonesia sendiri adalah suatu negeri yang kaya dengan berbagai karya seni,
khususnya seni musik, yang mewakili pandangan hidup dan semangat zamannya.
Salah satu era yang penting dalam perjalanan bangsa ini adalah era Orde Baru
yang dimulai dengan naiknya Jenderal Soeharto ke tampuk pimpinan pemerintahan
pada penghujung 1960-an sampai berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto pada
penghujung 1990-an. Salah satu grup musik yang sempat mewarnai era Orde Baru
adalah Swami, dengan ikonnya Iwan Fals. Mereka telah menelurkan sejumlah album
dan salah satu yang menonjol adalah album Swami I. Lirik-lirik lagu dalam album
Swami I ini me-wakili pandangan hidup mereka, sekaligus mengekspresikan
semangat zamannya. Memahami lirik-lirik lagu yang ditampilkan dalam album Swami
I, perlu meninjau konteks kondisi sosial, ekonomi, dan politik Indonesia pada
era tersebut.
Perkembangan sastra
Indonesia pasca 1965 tidak terlepas dari faktor situasi sosial politik pada
masa awal kelahiran Orde Baru. Pada periode tersebut terjadilah peristiwa
penting baik pada bidang sosial, politik, maupun kebudayaan. Dalam bidang
kebudayaan termasuk di dalamnya kesusastraan, peristiwa yang cukup penting dan
menentukan bagi kehidupan kesusastraan untuk masa berikutnya adalah kemenangan
kubu Manikebu dengan paham humanisme universalnya dan kekalahan kubu Lekra
dengan paham realisme sosialnya. Teeuw (2006:43) mencatat bahwa di bidang
kebudayaan, segala macam kelompok dan perorangan, yang praktis tutup mulut
sejak 8 Mei 1964, menjadi kembali bergerak dan mulai memperdengarkan suara
mereka. Koran-koran dan majalah yang pernah dilarang pada masa Orde Lama,
memulai kembali penerbitannya. Juga terbit majalah baru, yakni Horison sebagai
majalah sastra. Keith Foulcher (Prisma, 2008:20) mengatakan bahwa sebagian dari
karya sastra terpenting awal periode Orde Baru dapat dilihat sebagai pemekaran
energi yang kemungkinan tampak tidak mempunyai tempat dalam iklim sekitar tahun
1965, ketika pendefisian kesetiaan politik mendominasi sebagian kerja dan hasil
kreatif orang Indonesia.
Kemungkinan-kemungkinan
tersebut adalah munculnya pembaruan dan eksperimen penciptaan karya sastra yang
lebih bebas. Berkaitan dengan munculnya pembaruan dan eksperimen penciptaan
karya sastra, Surmadjo (2004: 6-7) membuat analisis sosiologis dengan menyebut
tiga faktor sebagai titik tolak. Latar belakang sosiologis munculnya pembaruan
dan inovasi tersebut, selain karena situasi sosial politik awal Orde Baru,
Jakob Sumardjo menambahkan dengan faktor maecenas Dewan Kesenian Jakarta dan
faktor pergantian generasi sastra. Dengan adanya Dewan Kesenian Jakarta,
aktivitas kesenian memperoleh subsidi dari pemerintah DKI. Dewan ini memberikan
kesempatan kepada para seniman untuk berkreasi secara merdeka. Dengan demikian,
kebebasan yang dimiliki ditambah dengan penyediaan fasilitas menyebabkan
kegairahan mencipta semakin semarak. Sedangkan faktor pergantian generasi
sastra menekankan pada munculnya kecenderungan untuk bereksperimen pada
sastrawan yang baru mulai karier kesastraannya pada dekade 70-an, seperti
Sutardji Calzoum Bachri, Danarto, Budi Darma dan Putu Wijaya.
Sebagai hasil olah pikir
atau kreativitas seseorang seniman, karya sastra memancarkan hal-hal yang
tersangkut pada proses sosio budaya dimana karya sastra itu berada. Hal-hal
yang terpancarkan oleh karya sastra disebabkan keterlibatan seseorang seniman
dalam memandang, menghayati, dan menginterpretasikan suatu yang sedang terjadi
dalam masyarakatnya hal ini bisa berupa pola berpikir, ekonomi, sosial, politik,
agama maupun seni. Dengan pandangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
penulis berusaha meneliti tentang analisis unsur ekstrinsik dalam hal ini
nilai-nilai sosial kumpulan lagu Iwan Fals. Selain tertarik atau suka dengan
lagu-lagu Iwan Fals penulis juga ingin mengetahui lebih jauh tentang lirik lagu
iwan fals yang berhubungan kritik sosial.
Nilai berkaitan dengan
kemerdekaan seseorang dalam bertindak dalam kritik sosial. Nilai sosial
membantu individu untuk mengarahkan tindak tanduknya berdasarkan pilihan-pilihan
yang dibuat secara sadar. Nilai sosial merupakan dasar pertimbangan seseorang
dalam memilih dan juga menentukan sikap serta mengambil keputusan atau suatu
hal. Jadi, nilai menentukan peringkat prioritas dari berbagai alternatif
tingkah laku yang mungkin dilakukan oleh seseorang. Setiap individu menyakini
bahwa nilai-nilai tersendiri yang turut memberikan pengaruh pada nilai yang
dimiliki oleh masyarakat. Sebuah nilai diakui apabila tidak bertentangan dengan
nilai-nilai yang lain yang ada dalam masyarakat dan juga bersifat abstrak. Arti
dari kata abstrak adalah bersifat umum, memiliki ruang lingkup yang luas, dan
umumnya sulit dijelaskan secara rasional dan juga nyata.
Berdasarkan uraian latar
belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Analisis Nilai-Nilai Sosial Pada Kumpulan
Lagu Best of the Best Iwan Fals "
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah bagaimana nilai-nilai sosial pada kumpulan lagu Best of The Best Iwan Fals?
3. Ruang Lingkup Penelitian
Mengapresiasi sastra dapat dilakukan dengan meninjau unsur-unsur di dalamnya
yang meliputi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Di dalam penelitian,
penulis mengkaji di luar yang membentuk karya sastra itu sendiri. Unsur di luar
itu meliputi nilai sosial yang dalam hal ini membahas tentang nilai hakikat
hidup manusia, nilai hakikat karya manusia, nilai hakikat kedudukan manusia
dalam ruang dan waktu, nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar dan nilai
hakikat hubungan manusia dengan sesamanya.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai sosial pada kumpulan lagu Best of The Best Iwan Fals.
5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai berikut:
a.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan keterkaitan antara
pengarang dan masyarakat dalam menciptakan sebuah karya sastra, dalam hal ini
menciptakan sebuah lagu, karena lagu merupakan produk dari seorang pengarang
yang ingin mencurahkan segala pikiran dan perasaan yang terjadi di masyarakat.
b. Manfaat
Praktis
1)
Bagi penulis, sebagai bahan pembelajaran dalam
menganalisis nilai-nilai sosial pada
kumpulan lagu Best of The Best Iwan
Fals.
2)
Bagi siswa, sebagai salah satu alternatif dalam
mencintai karya seorang musisi.
3)
Bagi guru, sebagai satu referensi untuk bahan ajar
mengenai materi menganalisis nilai-nilai
sosial pada kumpulan lagu Best of The
Best Iwan Fals.
4)
Bagi lembaga pendidikan, sebagai bahan penelitian dan
pengembangan khususnya pengembangan analisis karya musisi Iwan Fals.
6. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian digunakan untuk menjelaskan konsep
atau istilah penting yang terkait dengan penelitian. Definisi operasional
penelitian ini adalah :
a. Lagu merupakan karya seni nada atau suara dalam urutan,
kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik)
untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan
(mengandung irama).
b. Nilai
sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat,
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat .
7. Tinjauan Pustaka
a.
Pengertian
Analisis
Menurut Sulaiman (2010:96) “Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu
peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang
tepat (asal usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya)”. Sedangkan Alif
(2011:86) “Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam
bagian-bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian
tentang prinsip-prinsip dasarnya”. Dalam analisis perlu penguraian pokok
persoalan atas bagian-bagian, penelaahan bagian-bagian tersebut dan hubungan
antar bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dengan pemahaman secara
keseluruhan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah
suatu penyelidikan untuk memecahkan masalah berdasarkan fakta yang tepat dengan
proses penguraian pokok persoalan.
b.
Pengertian
Nilai Sosial
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa
yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh,
orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk.
Woods (2010:96) mendefinisikan “nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah
berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan
sehari-hari”.
Menurut Soewito
(2006:21) tidak jauh dari pengertian nilai, beberapa sosiolog juga memberikan
pendapat tentang nilai sosial, yaitu:
1)
Young, merumuskan
bahwa nilai sosial ini adalah asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak
disadari tentang apa yang benar dan apa yang sebenarnya penting.
2)
Green, merumuskan
bahwa nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung dan
disertai dengan emosi terhadap objek, ide, dan orang–perorangan.
3)
Stile merumuskan
bahwa nilai sosial adalah petunjuk–petunjuk umum yang telah berlangsung lama
yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai sosial
adalah sesuatu pandangan yang dianggap baik dan benar oleh suatu lingkungan
masyarakat yang kemudian menjadi pedoman sebagi suatu contoh perilaku yang baik
dan diharapkan oleh warga masyarakat.
c.
Ciri-Ciri
Nilai Sosial
Woods (2010:97) mengatakan bahwa nilai
sosial mempunyai berbagai ciri-ciri yaitu sebagai berikut :
1)
Nilai sosial merupakan suatu konstruksi masyarakat yang
tercipta melalui interaksi diantara para anggota masyarakat.
2)
Nilai sosial bukan merupakan bawaan lahir, artinya
nilai ini menyebar karena disebarkan diantara anggota masyarakat.
3)
Nilai sosial membimbing masyarakat dalam mengambil
keputusan untuk pemenuhan – pemenuhan kebutuhan sosial.
4)
Nilai sosial dapat membantu masyarakat agar berfungsi
dengan baik
5)
Nilai sosial terbentuk melalui proses sosialisasi
(proses belajar dari pengalaman)
6)
Nilai secara konseptual merupakan abstraksi dari
unsur-unsur nilai dan macam-macam objek yang ada di dalam masyarakat
7)
Nilai sosial dapat mempengaruhi pengembangan diri
sosial dalam masyarakat, baik positif maupun negatif.
8)
Nilai sosial memiliki pengaruh yang berbeda terhadap
masing-masing anggota masyarakat.
9)
Nilai sosial cenderung berkaitan satu dengan lainnya
secara komunikasi untuk membentuk berbagai pola dan sistem yang bervariasi
antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan
lainnya.
Sedangkan Suparto (2002:33) mengemukakan bahwa nilai sosial memiliki
fungsi umum dalam masyaraka yaitu :
Di antaranya
nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat
dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi
sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial.
Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan
peranannya. Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil
berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga
berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat.
Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia
dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai
dengan nilai yang dianutnya.
Sedangkan menurut Suparto (2011:39) secara umum, nilai sosial mempunya
beberapa macam fungsi antara lain sebagai berikut:
1)
Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga
sosial dalam suatu kelompok
2) Dapat
mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan bertingkah laku
3) Sebagai
penentu dalam memenuhi peran sosial manusia
4) Sebagai
alat solidaritas yang terdapat di kalangan anggota kelompok masyarakat
5) Sebagai
alat pengawasa atau dapat juga dikatakan pengontrol perilaku manusia
Dalam kehidupan bermasyarakat, menurut Soewito (2010:21) nilai memiliki peran penting
yaitu:
1)
Sebagai
petunjuk arah untuk bersikap atau bertindak dalam kehidupan
bermasyarakat.
2)
Sebagai
acuan dan sumber miotivasi untuk berbuat sesuatu.
3)
Alat
solidaritas untuk mendorong masyarakat berkerja sama agar bisa mencapai tujuan
yang tidak mampu dicapai sendiri.
4)
Mengarahkan
masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam
lingkungannya.
5)
Pengawas,
pendorong, dan penekan individu untuk berbuat baik.
Macam-macam nilai sosial menurut Clyde
Klukholm (dalam Suparto, 2011:36) adalah sebagai berikut:
1)
Nilai
hakikat hidup manusia : nilai hakikat hidup manusia terdiri atas :
a)
Masyarakat menganggap hidup itu buruk
b)
Masyarakat menganggap hidup itu baik
c)
Masyarakat menganggap hidup itu buruk, namun manusia
wajib berikhtiar (berusaha) untuk hidup lebih baik
2)
Nilai
hakikat karya manusia : nilai hakikat karya manusia terdiri atas:
a)
Masyarakat yang menganggap karya manusia diperlukan
untuk memungkinkannya hidup
b)
Masyarakat yang menganggap karya manusia diperlukan
untuk memberikan kedudukan yang penuh kehormatan
c)
Masyarakat yang menganggap karya manusia sebagai gerak
hidup untuk menghasilkan karya berikutnya
3) Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang
dan waktu
a)
Masyarakat yang memandang penting untuk berorientasi ke
masa lalu
b)
Masyarakat memandang penting masa sekarang
c)
Masyarakat yang memandang penting masa depan
4) Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam
sekitar
a)
Masyarakat yang memandang alam sebagai hal dasyat
sehingga manusia hanya bisa pasrah
b)
Masyarakat yang memandang alam sebagai suatu yang dapat
ditaklukan manusia
c)
Masyarakat menganggap manusia bisa berusaha mencari
keselarasan dengan alam
4) Nilai hakikat hubungan manusia dengan
sesamanya
a)
Masyarakat yang sangat mementingkan hubungan vertikal
antara manusia dan sesamanya.
Pola perilaku akan lebih berpedoman pada tokoh
pemimpin,
senior, atau atasan
b)
Masyarakat lebih mementingkan hubungan horizontal
dengan sesamanya. Orang-orang dalam masyarakat ini sangat bergantung satu sama
lain dan berusaha menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang
sangat penting dalam hidup
c)
Masyarakat yang beranggapan bahwa bergantung kepada
orang lain adalah tidak benar. Masyarakat tipe ini menilai tinggi manusia yang
bisa berdiri sendiri dan mencapai tujuannya dengan hanya sedikit mendapatkan
bantuan dari orang lain.
Berdasarkan pendapat di atas, maka nilai sosial yang akan di analisis
pada penelitian ini adalah nilai social yang mencakup nilai hakikat hidup
manusia, nilai hakikat karya manusia, nilai hakikat kedudukan manusia dalam
ruang dan waktu, nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar dan nilai
hakikat hubungan manusia dengan sesamanya.
d.
Kumpulan
Lagu Best Of The Best
1) Pengertian lagu
Syla (2010:96) “Lagu adalah salah satu cabang seni yang sangat dekat
dengan kehidupan kita”. Bahkan sejak kita masih bayi, mugkin kita sudah
dikenalkan dengan seni musik oleh ibu kita, yaitu lewat nyanyian-nyanyian
sederhana misalnya: lagu Nina Bobo, Pelangi, Pak Pos, dan banyak lagi. Sedangkan Agung (2013:12) “Lagu adalah
nyanyian, nyanyian-nyanyian yang menyemarakkan hidup kita”. Lagu yang kita
kenal pun bukan lagi hanya sekedar musik vokal, tapi lebih dari itu kita pun
mengenal instrumen-instrumen lagu baik itu instrumen ritmis maupun melodis. Dan
lagu akan selalu mengiringi hidup kita hingga kita dewasa bahkan hinggga kita
kembali kepangkuan-Nya.
Lagu yang kita kenal pun tidak terbatas sebagai sarana hiburan saja
melainkan juga lagu sebagai salah satu bagian dari sebuah kebudayaan dari suatu
bangsa, lagu sebagai salah satu bagian dari ritual keagamaan, lagu sebagai
sarana peluap emosi, dan sebagainya. Lebih dari semua hal di atas, lagu adalah
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kebudayaan. Jadi sekali lagi
dapat disimpulkan bahwa manusia tidak akan lepas dari lagu.
Berdasarkan pendapat di atas,
dapat disimpulkan bahwa lagu merupakan karya seni nada atau suara dalam urutan,
kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik)
untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung
irama).
2) Fungsi Lagu
Lagu secara umum sangat penting bagi kehidupan masyarakat, tanpa lagu
masyarakat tidak akan pernah merasakan suatu kenyamanan di dalam menjalankan
suatu aktifitas, berikut ini fungsi lagu menurut Agung (2013:12) antara lain sebagai
berikut:
a)
Media Hiburan
Masyarakat secara umum memahami lagu sebagai media
hiburan. Radio, musik rekaman, film, telivisi dan internet memberikan arah yang
jelas terhadap citra lagu sebagai media hiburan.
b)
Media Pengobatan
(Therapy)
Beberapa tabib muslim pada abad ke-9 dan ke-10 telah
menggunakan lagu sebagai sarana penyembuh penyakit, baik jasmani maupun rohani.
Seorang filusuf Al-farabi, telah menulis risalah tentang pengobatan melalui
lagu. Beethoven, tanpa disadarinya juga membuktikan bahwa lagunya telah menjadi
alat penyembuh penyakit jiwa.
c)
Media Peningkatan Kecerdasan (Intelegensi)
Otak manusia terbagi menjadi otak kanan dan otak
kiri. Keseimbangan dua bagian otak tersebut dapat mempengaruhi kecerdasan
manusia. Otak kiri merupakan pengendali fungsi intelektual, sedangkan otak
kanan pengendali fungsi spontanitas dan mental. Lagu dapat dijadikan sebagai
alat penyeimbangan otak kiri. Daya estetis lagu dapat dimanfaatkan sebagai
penambah intelegensi
d)
Suasana Upacara Keagamaan
Lagu keagamaan dapat mengilhami penganut suatu agama untuk selalu
mengingatnya, baik dalam upacara adat, upacara pernikahan, maupun upacara
kematian.
e.
Kumpulan
Lagu Best of the Best Iwan Fals
Best of the Best merupakan album musik utama karya Iwan Fals.
Dirilis pada tahun 2000.
Lagu utamanya ialah Tikus-Tikus Kantor dan Sarjana Muda. Data dalam penelitian ini adalah lagu Best
of the Best Iwan Fals yang terdiri dari 20 lagu yaitu lagu-lagu
1)
Kumenanti
Seorang Kekasih
2)
Entah
3)
Surat Buat
Wakil Rakyat
4)
Mata Indah
Bola Pingpong
5)
Guru Oemar
Bakrie
6)
Mimpi Yang
Terbeli
7)
Tikus Tikus
Kantor
8)
Galang Rambu
Anarki
9)
Kemesraan
10) (O..EA..EO)Orang Pinggiran
11) Sugali
12) Antara Aku Kau dan Bekas Pacarmu
13) Lancar
14) Ethiopia
15) Belum Ada Judul
16) Celoteh Camar Tolol dan Cemar
17) Sore Tugu Pancoran
18) Sarjana Muda
19) Aku Sayang Kamu
20) Pesawat Tempurku
8.
Metode Penelitian
a.
Rancangan Penelitian
Subroto (2002:5) mengatakan bahwa metode kualitatif adalah metode pengkajian atau metode penelitian terhadap suatu masalah yang tidak
dirangsang
menggunakan prosedur-prosedur
statistik. Metode ini bersifat deskriptif sehingga
datanya berupa kalimat yang
dianalisis dari segi kegramatikalannya dengan
menggunakan teori
atau pendekatan
tertentu. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan ancangan struktural, maksudnya meneliti dan
memerikan serta menerangkan segi-segi tertentu mengenai struktur
bahasa berdasarkan fakta-fakta
kebahasan yang dijumpai dalam
pertuturan (Subroto, 2002:32).
Pemilihan jenis penelitian kualitatif
deskriptif ini disesuaikan
dengan permasalahan yang dibahas dan tujuan penelitian. Untuk membahas permasalahan
dan
mencapai tujuan
penelitian, penelitian kualitatif deskriptif menggunakan strategi
berpikir fenomenologis yang bersifat lentur dan
terbuka serta menekankan analisisnya
secara induktif dengan meletakkan data
penelitian bukan sebagai alat pembuktian, tetapi sebagai modal dasar untuk
memahami nilai-nilai
social yang terkandung dalam lagu Best of the Best Iwan Fals.
b.
Data dan Sumber Data
Sumber data dan data dalam penelitian merupakan dua hal pokok yang
harus diklarifikasikan dalam penelitian. Sumber
data merupakan sumber dari mana
data dapat diperoleh. Yang
dimaksud data adalah semua informasi atau bahan mentah yang disediakan alam (dalam arti luas) yang harus dicari dan dikumpulkan dengan
sengaja oleh peneliti yang sesuai dengan masalah yang diteliti (Subroto, 2002:34). Sehingga data
itu
merupakan bahan
yang sesuai
untuk memberi jawaban terhadap
masalah yang diteliti.
Data dalam penelitian ini adalah lagu Best of
the Best Iwan Fals yang terdiri dari 20 lagu yaitu 1) Kumenanti Seorang Kekasih, 2) Entah, 3) Surat Buat Wakil Rakyat, 4) Mata
Indah Bola Pingpong, 5) Guru Oemar
Bakrie, 6) Mimpi Yang Terbeli, 7)
Tikus Tikus Kantor. 8) Galang Rambu Anarki, 9) Kemesraan, 10) (O..EA..EO)Orang Pinggiran, 11) Sugali,
12) Antara Aku Kau dan Bekas Pacarmu,
13) Lancar, 14) Ethiopia, 15) Belum Ada Judul,
16) Celoteh Camar Tolol dan Cemar,
17) Sore Tugu Pancoran, 18) Sarjana Muda, 19) Aku Sayang Kamu, 20) Pesawat
Tempurku
Adapun sumber
data dalam penelitian ini terletak pada lagu Orang Pinggiran untuk nilai hakikat hidup manusia, lagu Mata Indah Bola Ping Pong untuk nilai
hakikat karya manusia, lagu Pesawat Tempurku
untuk nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, lagu Sore Tugu Pancoran untuk nilai
hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar dan lagu Sugali untuk nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya.
c.
Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan jenisnya,
penelitian ini adalah
penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian
kualitatif deskriptif bertujuan untuk
mengungkapkan berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh nuansa untuk menggambarkan secara cermat sifat-sifat suatu
hal
(indivudu atau kelompok), keadaan, gejala,
atau fenomena yang lebih berharga daripada hanya pernyataan dalam bentuk angka-angka
dan tidak terbatas
pada pengumpulan data
melainkan meliputi analisis
dan interpretasi data (Sutopo, 2007: 8-10).
Teknik pengumpulan data yang
dipergunakan dalam penelitian ini ialah teknik
pustaka, teknik simak, dan catat.
Teknik pustaka yaitu pencarian data
dengan
menggunakan sumber-sumber
tertulis yang mencerminkan pemakaian bahasa
sinkronis (Subroto, 2002: 42).. Pengumpulan data melalui teknik pustaka ini
dilakukan dengan membaca, mencatat, dan mengumpulkan data-data dari sumber data tertulis. Selanjutnya sumber tertulis itu dilakukan pembacaan dengan seksama
lalu dipilih tuturan yang relevan sebagai data yang
dianalisis. Setelah itu, data dicatat
dalam kartu data. Data-data yang telah dikumpulkan lalu diperikan sesuai dengan rumusan
masalah untuk dianalisis.
TABEL 1
ANALISIS NILAI-NILAI SOSIAL
PADA KUMPULAN LAGU BEST OF THE BEST IWAN FALS
No
|
Judul
Lagu
|
Kutipan
|
Nilai Sosial
|
Keterangan
|
||||
Nilai hakikat hidup manusia
|
Nilai hakikat karya manusia
|
Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
|
Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar
|
Nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
d.
Teknik Analisis Data
Kegiatan
proses analisis dalam penelitian kualitatif
pada dasarnya dilakukan secara bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis mengalir. Analisis mengalir ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data,dan penarikan kesimpulan.
Tiga kegiatan ini terjadi secara
bersamaan dan saling menjalin, baik sebelum,
selama, dan sesudah pengumpulan data
secara paralel
(Milles, 2002:13). Bilamana
hal
itu tidak dilakukan maka akibatnya peneliti akan
banyak menghadapi kesulitan karena banyaknya data yang berupa deskripsi kalimat. Proses menganalisis data dalam
penelitian ini dapat dijelaskan seperti
berikut
ini.
Kegiatan yang dilakukan sebelum menganalisis data, bahwa data yang telah terkumpul diklasifikasikan terlebih dahulu. Langkah mengklasifikasikan data ini merupakan langkah selanjutnya setelah data
dikumpulkan dengan teknik- teknik yang
telah disebutkan (teknik pustaka, simak, dan catat). Klasifikasi
itu dilakukan dengan
tujuan untuk kepentingan analisis. Klasifikasi
data ini mencakup pemakaian gaya bahasa figuratuif khususnya idiom, arti kiasan, konotasi, metafora, metonimia, simile, personifikasi, dan hiperbola.
Semua data yang
berkaitan dengan masing-masing
aspek itu dikumpulkan menjadi satu kemudian diamati secara kritis dan mendalam.
Langkah selanjutnya adalah reduksi data, yaitu proses
seleksi data,
pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data
kasar
dalam rangka penarikan
kesimpulan. Pada saat reduksi
data ini, data yang telah diklasifikasikan diseleksi untuk memilih data yang berlimpah kemudian
dipilah dalam rangka menemukan fokus penelitian. Artinya data berupa bagian deskripsi dan refleksinya disusun dalam rumusan yang singkat berupa pokok-pokok penemuan yang
penting yang
disebut reduksi data.
9. Sistematis Pelaporan
Sistematis
proposal dalam penelitian yang akan dilaksanakan meliputi:
Bab I yaitu pendahuluan yang terdiri atas
bagian-bagian : latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
Bab II adalah bab kajian pustaka yang
memaparkan tentang deskripsi teoritik, kerangka berpikir dan hipotesis yang
diajukan.
Bab III adalah metode penelitian yang
terdiri atas bagian rancangan penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data dan pertanggungjawaban penelitian
Bab IV adalah bab yang membahas hasil penelitian yang terdiri
dari deskriptif data
penelitian, analisis inteferensial data penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V yaitu bab simpulan dan saran.
DAFTAR
PUSTAKA
Alif. 2011. Fungsi Lagu dalam
Pandangan Persfektif. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Agung. 2013. Definisi
Lagu dan Pengaruhnya. Bandung: CV. Sinar Baru Offset.
Aminuddin, Drs. 2007. Pengantar
Apresiasi Karya Sastra. Bandung: CV. Sinar Baru Offset.
Damono, Supardi Djoko. 2008. Sosiologi
Sastra : Sebuah Pengantar Ringkasan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hidayat, Asep Yusuf, 2007. Metode
Penelitian Sastra. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Milles. 2002.Strategi Penelitian. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Semi, Atar. 2009. Kritik Sastra
: Sebuah Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia.
Soeroso, Andreas. 2010. Sosiologi
Menyelami Fenomenas Sosial di Masyarakat. Bandung: Seria Purna Inves
Soewito. 2006. Buku ajar sosiologi untuk SMA/MA kelas X.
Solo: Trijaya Utama.
Subroto. 2002. Prosedur
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Gajah Mada Universiti: Press.
Sulaiman. 2010. Penelitian
Deskriptif, Dasar, Proses dan Praktek Bandung: Universitas Padjadjaran.
Suparto. 2002. Masyarakat dan
Sastra Indonesia. Yogyakarta: Nur Cahaya
,
2011. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra.
Gajah Mada Universiti: Press.
Surmadjo. 2004. Sosiologi
1. Jakarta: Yudhistira
Sutopo. 2007. Kritik Sosial
Lagu. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka.
Syla. 2010. Lagu (Sejarah dan
Perkembangannya). Jakarta: PT. Gramedia.
Tarigan, Hendry Guntur. 2006. Prinsip-prinsip
Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Teeuw. A. 2006. Membaca dan
Nilai Sastra. Jakarta: Gramedia.
Prisma, 2008. Sosiologi Politik.
Bandung: CV. Pustaka Setia.
Woods. 2010. Teori Kesusastraan.
Jakarta: PT. Gramedia Pusaka.
0 komentar:
Posting Komentar