Ribuan warga di delapan
desa Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut,Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan,
menolak bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) karena dinilai tidak tepat
sasaran.
"Penolakan itu warga sampaikan
langsung ke Kantor Pos
Muara Beliti dengan alasan penerima
bantuan langsung sementara tersebut tidak tepat
sasaran," kata Kepala Desa Rantau Serik, Komala Sari di Muara Beliti,
Senin (12/9/2016).
Dia menjelaskan, pihaknya bersama kepala desa (kades) lain sepakat menolak BLSM tersebut untuk menghindari gejolak masyarakat miskin yang tidak menerima jatah bantuan tersebut.
Warga melalui sejumlah kepala desa yang menyampaikan penolakan itu, antara lain Kades Kebur Umar, Kades Kebur Jaya Suhardi, dan Kades Batu Bandung Saiful serta Kades Rantau Bingin Nazarudin.
Mereka menyampaikan penolakan menerima bantuan BLSM lewat surat tertanggal 02 September 2016. Tidak hanya dengan tanda tangan, surat itu disertai materai dan stempel desan masing-masing.
Kemudian surat pernyataan itu disampaikan ke Kantor Pos Muara Beliti akhir pekan lalu, dengan alasan data BLSM di 8 desa tersebut tidak benar dan belum tepat sasaran.
"Bila BLSM tidak kami tolak dikhawatirkan akan menjurus pada konflik di masyarakat setempat," ujar para Kades itu.
Hal senada juga dibenarkan Kades Batu Bandung, Syaiful, yang menilai data penerima BLSM itu merupakan data lama. Warga yang benar-benar miskin tidak terdata.
Kepala Kantor Pos Muara Beliti, Priyono Wismad membenarkan, pihaknya telah menerima surat dari Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut itu. "Kami
Dia menjelaskan, pihaknya bersama kepala desa (kades) lain sepakat menolak BLSM tersebut untuk menghindari gejolak masyarakat miskin yang tidak menerima jatah bantuan tersebut.
Warga melalui sejumlah kepala desa yang menyampaikan penolakan itu, antara lain Kades Kebur Umar, Kades Kebur Jaya Suhardi, dan Kades Batu Bandung Saiful serta Kades Rantau Bingin Nazarudin.
Mereka menyampaikan penolakan menerima bantuan BLSM lewat surat tertanggal 02 September 2016. Tidak hanya dengan tanda tangan, surat itu disertai materai dan stempel desan masing-masing.
Kemudian surat pernyataan itu disampaikan ke Kantor Pos Muara Beliti akhir pekan lalu, dengan alasan data BLSM di 8 desa tersebut tidak benar dan belum tepat sasaran.
"Bila BLSM tidak kami tolak dikhawatirkan akan menjurus pada konflik di masyarakat setempat," ujar para Kades itu.
Hal senada juga dibenarkan Kades Batu Bandung, Syaiful, yang menilai data penerima BLSM itu merupakan data lama. Warga yang benar-benar miskin tidak terdata.
Kepala Kantor Pos Muara Beliti, Priyono Wismad membenarkan, pihaknya telah menerima surat dari Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut itu. "Kami
hanya menjalankan tugas
bila ada kepala desa menolak BLSM itu, maka bantuan kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak dikembalikan ke pemerintah pusat,"ujar Priyono.
(Ant/Riz/Yus)
Soal
Ulangan Harian :
1.
cari pokok – pokok berita dalam
teks berita di atas ?
2.
buat kesimpulan isi berita di
atas ?
3.
buat kalimat berita positif dan
kalimat berita negatif masing – masing
dua contoh ?
4.
berita tanda jeda dalam teks
perangkat upacara di bawah ini ?
5. tulislah berdasarkan pengalaman
yang mengesankan dalam buku harian ?
6. tentukan kalimat negatif di bawah bawah ini ?
A. Pak guru tidak jadi melaksanakan ulangan
hari ini
B. Sepertinya dia tidak mempunyai uang yang cukup
C. Kami selalu menyiram sayuran
setiap hari
Website : www.okes.co.id
0 komentar:
Posting Komentar