Download Contoh Hasil Laporan Kegiatan P.3 Tahun Akademik 2016/2017 Di Smp Negeri 0 Mangun Harjo Di Tulis Oleh Novita Sari Portal News Google Goresan Pena Sang Penulis



                    



                    HALAMAN PENGESAHAN
                                                                          
LAPORAN KEGIATAN P3
TAHUN AKADEMIK 2016 / 2017
DI SMP NEGERI O MANGUNHARJO

OLEH :
NOVITA SARI
NPM : 4212122


Dosen pembimbing,



( EFUNSYAH,M.Pd )


    Mangunharjo,            Oktober  2015
    Guru pamong,



  ( LASMIYATI, S,Pd.)
NIP.19630723 198411 2 001


Mengetahui,
Kepala SMP N O. Mangunharjo


( SUNARNO, S.Pd., M.Pd )
NIP. 19670907 199703 1 003

LAPORAN PENERAPAN PERANGKAT PEMBELAJARAN (P3)
Di SMP N O MANGUNHARJO

NOVITA SARI
4212122
ABSTRAK: Pada umumnya Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3) adalah suatu program mata kuliah yang disyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru yang dirancang secara khusus untuk menyiapkan calon-calon guru agar memiliki atau menguasai profesi keguruan yang terpadu secara utuh dan menyeluruh sehingga setelah mahasiswa/i tersebut diangkat menjadi guru mereka dapat mengembang tugas dan tanggung jawabnya secara profesional sesuai dengan apa yang diajarkan. Penerapan perangkat pembelajaran (P3) ini dilaksanakan oleh mahasiswa calon pendidik dengan terjun kelapangan langsung yang dilepas dan dikelompokkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Penerapan perangkat pembelajaran (P3) salah satunya berlokasi di SMP N O Mangunharjo telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada tanggal 01 Agustus 2015 sampai dengan 10 Oktober 2015. Kelompok P3 di lokasi ini terdiri dari 6 mahasiswa program studi, Matemetika, Biologi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Sejarah. Tujuan dari pelaksanaan P3 STKIP PGRI Lubuklinggau salah satunya adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di sekolah dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan. Sasaran yang ingin dicapai dari Penerpan Perangkat Pembelajaran (P3) ini adalah membentuk pribadi calon tenaga pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya serta cakap atau mampu dan tepat menggunakan didalam penyelenggaraan pendidikan baik diruang lingkup sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Serta mahasiswa mampu menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata. Sehingga dapat melatih mahasiswa yang professional sehingga mampu mengembangkan diri sesuai tuntutan perkembangan dalam bidang pendidikan.
KATA PENGANTAR

                 Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan kegiatan Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3) di SMP NEGERI O Mangunharjo. Di akhir kegiatan ini, Mahasiswa wajib membuat laporan kegiatan Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3) yaitu laporan individu yang meliputi seluruh perangkat pembelajaran mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau, yang mengadakan penerapan perangkat pembelajaran (P3) di SMP NEGERI O Mangunharjo dapat diselesaikan dengan baik walaupun masih banyak kekurangan dan kesalahan, saya beharap laporan ini dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan P3 khususnya para pembaca.
Tidak sedikit kendala yang dihadai oleh penulis selama melaksanakan kegiatan Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3). Dalam mengatasi masalah tersebut, penulis tidak sendiri melainkan banyak pihak yang ikut membantu dalam keberhasilannya. Maka dari itu di kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Ucapan terima kasih penulis di sampaikan kepada :
1.      Bapak Sunarno, S.Pd., M.Pd. selaku kepala SMP Negeri O Mangunharjo.
2.      Bapak Syamsurizal, S.Pd. Selaku wakil Kepala SMP Negeri O Mangunharjo.
3.      Ibu Lasmiyati, S.Pd. selaku Guru Pamong.
4.      Bapak Efuansyah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Penerapan Perangkat Pembelajran (P3) di SMP Negeri O Mangunharjo.
5.      Segenap dewan guru di SMP Negeri O Mangunharjo.
6.      Segenap Staf tata usaha di SMP NegeriO Mangunharjo.
7.      Orang tua beserta keluarga besar dan seluruh rekan kerja yang telah mendukung.
8.      Siswa-siswi SMP Negeri O Mangunharjo yang berpartisipasi  aktif dalam menerima keberadaan mahasiswa peserta Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3).
9.      Rekan satu kelompok Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3) di SMP Negeri O Mangunharjo dan seluruh pihak yang telah baik secara moril maupun materi.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat sehingga berpengaruh positif dalam perbaikan di berbagai sektor kehidupan nyata. Dalam laporan kegiatan Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3) ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna perbaikan di masa akan datang. Semoga laporan ini berguna bagi kita semua. Amin.




Mangunharjo,      Oktober   2015


Penulis



DAFTAR ISI
Halaman
COVER...................................................................................................        i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................        ii
RINGKASAN.........................................................................................        iii
KATA PENGANTAR.............................................................................        iv
DAFTAR ISI...........................................................................................        v
DAFTAR TABEL...................................................................................        vii

BAB 1 PENDAHULUAN
A.     Latar belakang.............................................................................        1
B.     Rumusan masalah........................................................................        2
C.     Ruang lingkup pelaksanaan p3....................................................        2
D.     Tujuan pelaksanaan p3................................................................        3
E.      Manfaat pelaksanaan p3..............................................................        3
BAB II LANDASAN TEORI
A.    Sistem Gerak pada Manusia........................................................        4         
B.     Sistem Pencernaan pada Manusia...............................................        14
C.     Sistem Pernapasan pada Manusia................................................        24
BAB III METODE PELAKSANAAN
A.    Metode penyampaian..................................................................        29
B.     Jadwal pelaksanaan.....................................................................        36
BAB IV HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil pelaksanaan........................................................................        37       
1.      Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 1 .......................        37
2.      Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 2........................        38
3.      Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 3........................        39
4.      Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 4........................        40
5.      Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 5........................        41
6.      Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 6........................        42
B.     Pembahasan.................................................................................        42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan..................................................................................        46
B.     Saran............................................................................................        46

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN











   BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
            Pendidikan merupakan sebuah sistem yang terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keteramilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Sarbini dan Lina, 2011). Jadi pendidikan itu sangat penting tanpa adanya pendidikan manusia tidak akan mengalami kemampuan karena tidak dapat membina serta mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berlangsung secara formal yang di mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi (Rusman, 2013 :134) Sekolah juga merupakan tempat berlangsungnya proses kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses interaksi guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan cara menggunakan berbagai media pembelajaran (Rusman, 2011 : 93).
Kegiatan Penerapan Perangkat Pembelajaran  ini dilaksanakan untuk melatih mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau agar bisa menjadi guru yang profesional dan berkompetensi sesuai dengan bidangnya. Setelah mendapatkan berbagai macam teori pendidikan dan teori belajar mengajar di kampus, maka mahasiswa melaksanakan praktik langsung di sekolah untuk mendapatkan pengalaman  mengajar.
Mahasiswa calon guru juga diharapkan untuk menjadi guru yang mampu mengatasi semua permasalahan yang dihadapi siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Sebelum praktik mengajar di kelas, mahasiswa yang melakukan Penerapan Perangkat Pembelajaran harus terlebih dahulu membuat perangkat pembelajaran karena perangkat pembelajaran itulah yang menjadi dasar untuk kegiatan pembelajaran di kelas. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi : rincian minggu efektif, silabus, program tahunan, program semester, identifikasi aspek kompetensi, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, analisis soal, analisis hasil belajar, dan kriteria ketuntasan minimal.
Selain itu, mahasiswa diharapkan untuk belajar dan memperoleh pengalaman dalam mendidik siswa secara langsung, baik dan benar. Mahasiswa juga mampu mendidik siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar di kelas sesuai dengan pedoman dan peraturan di sekolah tempat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan tersebut, yang dalam hal ini saya melaksanakannya di SMP NEGERI O Mangunharjo.
       
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah
a.       Bagaimana penerapan perangkat pembelajaran di SMP Negeri O Mangunharjo ?
b.      Bagaimana pelaksanaan pembelajaran materi yang akan diberikan kepada siswa kelas VIII ?
c.       Model apa yang akan digunakan untuk menunjang terjadinya proses belajar mengajar yang kondusif di mata pelajaran Biologi pada kelas VIII ?

C.  Ruang Lingkup Pelaksanaan P3
a.         Subjek pelaksanaan P3 adalah siswa kelas VIII SMP Negeri O Mangunharjo yaitu kelas VIII.E  dan VII.B
b.         Materi yang dibahas dalam pelaksanaan P3 ini adalah:

Sistem dalam kehidupan manusia
a)    Sistem Gerak pada Manusia
b)   Sistem Pencernaan pada Manusia
c)    Sistem Pernapasan pada Manusia
c.         Jenis model pembelajaran yang digunakan yaitu :
a)      Model pembelajaran langsung Direct Instruction
b)      Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
c)      Model pembelajaran Make And Match

D.  Tujuan Pelaksanaan P3
a.       Menerapkan perangkat pembelajaran di SMP Negeri O Mangunharjo.
b.      Menyampaikan materi pembelajaran di SMP Negeri O Mangunharjo.
c.       Menerapkan model pembelajaran di SMP Negeri O Mangunharjo.
E.  Manfaat Pelaksanaan P3
       Penelitian yang dilakukan ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, bagi guru, bagi siswa, bagi sekolah terutama di SMP Negeri O Mangunharjo.
a.    Bagi siswa, dapat menilai secara objektif seberapa kemampuannya dari hasil belajar biologinya.
b.    Bagi guru, sebagai koreksi, tambahan informasi dan sebagai alternatif untuk menghasilkan soal yang berkualitas dan menilai secara objektif hasil pembelajaran dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar biologi siswa.
c.    Bagi sekolah, sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih baik.
d.   Bagi peneliti, dapat memperoleh tambahan informasi untuk membuat soal yang berkualitas guna meningkatkan mutu pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI

A.      Sistem Gerak Pada Manusia
            Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup . tanpa kita sadari, setiap hari kita selalu melakukan gerak. Gerak pada manusia dan vertebrata merupakan hasil dari kerja sama antara tulang dan otot. Otot adalah alat gerak aktif karena otot merupakan jaringan yang mampu berkontraksi secara langsung untuk mengerakkan tulang. Tulang merupakan alat gerak pasif karena tulang tidak dapat bergerak sendiri jika tidak digerakkan oleh otot.

1.      Rangka Tubuh Manusia
           Rangka pada tubuh manusia tersusun atas 206 tulang yang saling berhubungan. Tulang-tulang tersebut dihubungkan oleh sendi (artikulasi). Rangka merupakan komponen penting penunjang tubuh.
           Adapun fungsi dari kerangka bagi tubuh yaitu :
a.       Menegakkan dan memberikan  bentuk tubuh
b.      Tempat lekatnya otot-otot
c.       Sebagai alat gerak pasif
d.      Melindungi alat-alat tubuh yang lunak, seperti tengkorak yang melindungi  otak, mata, hidung, dan telingan ,tulang rusuk yang melindungi hati, jantung, paru-paru, dan pembuluh darah
e.       Tempat pembentukan sel-sel darah merah dan sel-sel  darah putih, terutama pada tulang pipih
f.       Tempat penimbunan zat kapur.
     
      Berdasarkan bentuknya tulang dapat  dibagi menjadi  tulang pipa,tulang pipih, dan tulang pendek
a)      Tulang pipa berbentuk bulat panjang seperti pipa.didalam tulang pipa terdapat sumsum kuning dan lemak,
contoh : tulang lengga atas, paha, betis, tulang ruas jari tangan.
b)      Tulang pipih berbentuk pipih dan di dalamnya terdapat sumsum merah yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
Contoh : tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat,
c)      Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek di dalamnya terdapat sumsum merah
Contoh : tulang telapak tangan, tulang pergelangan tangan dan kaki, ruas-ruas tulang belakang.
      Berdasarkan bahan pembentukan, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.tulang rawan tersusun dari jaringan tulangan rawan bersifat lentur, sedangkan tulang keras merupakan tulang yang bersifat padat, rapat, dan banyak dan banyak mengandung zat kapur,protein dan sedikit kolagen.tulang keras tersusu dari sel-sel tulang yang sudah dewasa. Kandungan zat kapur pada orang dewasa lebih banyak dibandingkan pada anak-anak sehingga tulang orang dewasa lebih keras daripada tulang anak-anak. Kandungan kolagen pada anak-anak lebih banyak daripada orang dewasa. Oleh karena itu, jika terjadi patah tulang, tingkat kesembuhan pada anak-anak lebih cepat daripada orang dewasa.  
a.      Bagian Tulang Penyususn Rangka Tubuh
   Berdasarkan letaknya dalam rangka tubuh,tulang dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu tulang tengkorak, rangka badan, dan tulang anggota badan.
1.      Tulang Tengkorak
Tulang Tengkorak adalah tulang kerangka kepala yang melindungi otak. Semua penyusun tulang tengkorak adalah tulang pipih. Tulang-tulang tersebut saling menyambung membentuk rongga yang disebut rongga otak. Di dalam rongga tersebut tersimpan otak.
Rongga otak mempunyai permukaan atas yang disebut kubah tengkorak. Kubah tersebut mempunyai bagian atas yang licin. Tulang pipih yang menyususn tengkorak dihubungkan oleh sendi mati sehingga susunanya sangat rapat. Sebagian besar tulang tengkorak tidak dapat digerakkan, kecuali tulang rahang bawah dan tulang rahang atas. Tulang tengkorak dapat dibagi menjadi duan bagian, yaitu tulang pelindung otak (kranium) dan tulang pembentuk wajah.
a). Tulang pelindung otak (kranium) terdiri atas delapang tulangtersusun dari tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang tapis, tulang baji, tulang pelipis, dan tulang kepala bagian belakang.
b). Tulang pembentuk wajah terdiri atas 14 tulang tersusun dari tulang rahang atas, tulang rahang bawah, tulang hidung, tulang pipih, tulang air mata, tulang langit-langit, dan tulang lidah.      
      Tulang tengkorak pada bayi belum berkaitan secara erat antara satu dan lainnya. Pada daerah tersebut terdapat tulang rawan yang masih lunak yang disebut ubun-ubun.
2.   Rangka Badan
        Rangka badan tersusun dari ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, dan tulang gelang panggul. Ruas-ruas tulang belakang. Tulang dada, dan tulang rusuk saling berhubungan sehingga membentuk rongga dada yang melindungi jantung dan paru-paru.



a)      Ruas-ruas tulang belakang (columna vertebralis)
               Ruas-ruas tulang belakang merupakan tulang yang kuat dan fleksibel yang berfungsi untuk menyangga kepala. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas,
yaitu:
                    ·        7 ruas tulang leher
                    ·        12 ruas tulang punggung
                    ·        5 ruas tulang pinggang
                    ·        5 ruas tulang panggul (sakrum)
                    ·        4 ruas tulang ekor

b)      Tulang dada (sternum)
               Tulang dada terletak di tengah bagian dada. Tulang dada terbentuk pipih, pada bagian atasnya lebih lebar daripada bagian bawahnya. Tulang dada dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
                    ·        Bagian hulu, yaitu bagian atas yang berhubungan dengan sepasang tulang selangka.
                    ·        Bagian badan, yaitu bagian yang berhubungan dengan 7 tulang rusuk,
                    ·        Bagian taju pedang.

c)      Tulang rusuk (costae)
           Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 12 pasang tulang rusuk yang dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
                    ·          7 pasang tulang sejati,
                    ·          3 pasang tulang palsu,
                    ·          2 pasang tulang sejati,



d)     Tulang gelang bahu
Tulang gelang bahu, terdiri atas:
                    ·    2 tulang selangka,
                    ·     2 tulang belikat,

e)      Tulang gelang panggul (coxae)
                    ·          2 tulang usus (ilium)
                    ·          2 tulang kemaluan
                    ·          2 tulang duduk,
Keenam tulang tersebut bergabung menjadi satu.

2.      Tulang Anggota Badan
Tulang anggota badan terdiri atas tulang lengan dan tulang tungkai.
a)      Tulang lengan
·         2 tulang lengan atas
·         2 tulang pengumpil
·         2 tulang hasta
·         16 atau 2 x 8 tulang pergelangan tangan
·         10 atau 2 x 5 tulang telapak tangan
·         28 atau 2 x 14 tulang ruas jari tangan
b)      Tulang tungkai
·         2 tulang paha
·         2 tulang tempurung
·         2 tulang kering
·         2 tulang betis
·         14 atau 2 x 7 tulang pergelangan kaki
·         10 atau 2 x 5 tulang telapak kaki
·         28 atau 2 x 14 tulang ruas jari kaki
b.       Hubungan Antartulang
                  Hubungan antartulang disebut persendian ,Berdasarnya sifat geraknya, persendian dapat  dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1)      Sendi Mati hubungan anatartulang yang tidak dapat digerakka . contohnya tulang tengkorak
2)      Sendi  kaku hubungan antartulang yang dapat digerakkan.contohnya tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki,
3)      Sendi Gerak hubungan yang memungkinkan gerakan dapat bergerak secara babas. Contohnya sendi engsel  dapat dengan bergerak satu arah seperti siku dan lutut.
           
c.       Kelainan pada Tulang Manusia

1)      Osteoporosis
Osteoporosis adalah kerusakan tulang yang disebabkan adanya pengapuran tulang sehingga tulang menjadi keropos. Penyakit ini terjadi karena kekurangan mengonsumsi kalsium, fosfor, dan vitamin D. Pengapuran tulang dapat dicegah dengan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium, fosfor, vitamin D, vitamin C, sering berjemur di bawah matahari pagi, dan rajin berolahraga.
2)      Rakitis
Merupakan kelainan di mana bentuk kaki melengkung menyerupai huruf  X dan O. Kelainan tulang ini sudah terdapat sejak penderita masih dalam kandungan, selain itu juga karena faktor  keturunan (genetika).
3)      Kelainan Bentuk Tulang karena posisi Duduk yang salah
Kebiasaan duduk yang salah atau membawa beban hanya pada salah satu sisi tubuh dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kelainan pada tulang, misalnya tulang belakang . kelainan pada tulang belakang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
                                             ·            Skoliosis kelainan pada tulang punggung yang bengkok ke kiri atau ke kanan
                                             ·            Lordisis, kelainan pada punggung yang terlalu bengkok ke depan
                                             ·            Kifosis, kelainan pada tulang punggung yang terlalu bengko ke belakang.

1.      Otot Manusia (Musculus)
Otot disebut juga alat gerak aktif karena otot dapat berkontraksi dan berelaksasi sehingga menyebabkan rangka bergerak. Otot terbentuk dari kumpulan sel-sel otot yang secara aktif berkontraksi.(mengerut atau memendek) menanggapi rangsangan dan berelaksasi (mengendur atau memanjang) sehingga kembali ke bentuk semula. Otot memerlukan energi untuk  berkontraksi.energi diperoleh dari oksidasi makanan (karbohidrat). Oksidasi tersebut menghasilkan senyawa kaya energi adenosis tri fosfat (ATP).
a.      Jenis Otot Berdasarkan Struktur, Cara Kerja, dan Lokasi dalam Tubuh
Berdasarkan struktur, cara kerja, dan lokasi dalam tubuh, otot dapat dibedakan menjadi otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
1). Otot Lurik ( volunter)
            Otot ini melekat pada rangka tubuh sehingga dikenal sebagai otot rangka. Otot rangka membentuk otot anggota gerak yang dapat menggerakkan tubuh. Otot ini terdiri atas sel-sel panjang yang disebut sebagai serat.
            Otot lurik berbentuk silindrris memanjang yang mempunyai banyak inti sel pada setiap selnya. Bagian ujung otot yang melekat pada tulang disebut urat otot (tendom). Tendom yang melekat pada tulang dan dapat bergerak disebut origo, sedangkan tendon yang melekat pada tulang dan tidak bergerak disebut insersio. Otot lurik bekerja di bawah kesadaran, sesuai dengan perintah otak sehingga disebut sebagai otot sadar.contoh : otot lengan, otot kaki, dan otot leher.
2). Otot Polos (Involunter)
            Otot polos terlihat polos dan tidak bergaris melintang jika dilihat di bawah mikroskop. Bentuk otot polos gelondong, kedua ujunya meruncing dan bagian tengahnya menggelembung. Otot ini bekerja secara otomatis, tetapi diatur oleh saraf otonom (tak sadar). Otot polosmembentuk dinding organ internal, seperti lambung, usus, kandung kemih, pembuluh darah, dan rahim.
3). Otot Jantung (Miokardium)
            Otot jantung terdapat pada jantung. Otot jantung berstruktur lurik, tetapi tidak beraturan. Otot ini tersusun dari serabut-serabut bercabang yang pendek, silindris, dengan inti sel di bagian tengahnya. Otot jantung bekerja tidak di bawah keinginan kita, tetapi berkontraksi secara otomatis dan ritmis sepanjang hidup.

b.      Kerja Otot
Jika otot berkontraksi, maka gelondong-geondong sel memendek sehingga otot suatu organ berkontraksi. Agar dapat mengembalikan tulang pada posisi semula.
Berdasarkan kerjanya otot dapat dibedalan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.




1)      Otot Antagonis
Otot antagonis merupakan otot-otot yang berkerja dengan fungsi berlawanan, contohnya kerja otot biseps dan triseps. Otot bisepsmempunyai dua ujung (tendon) yang melekat pada tulang, sedangkan otot triseps mempunyai tiga ujung (tendon) yang melekat pada tulang
2)      Otot Sinergis
Otot sinergis merupakan otot yang berkerja sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot ini berkontraksi dan berelaksasi secara bersama.contohnya otot sinergis adalah otot promoter lengah bawah yang dapat menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup dan kerja sama otot-otot antartulang rusuk pada saat kita menarik napas.

c.       Kelainana pada Otot Manusia
Beberapa kelainan yang terjadi pada otot manusia, antara lain kejang otot, keseleo, nyeri otot, miastenia gravis, dan polio.
1)      Kejang Otot
Kejang otot (kram) disebabkan ketegangan otot yang sangat kuat. Hal ini dapat terjadi karena cuaca dingin, aktivitas otot yang selalu berat, serta tidak seimbangnya air dan ion di dalam tubuh. Gejala yang ditimbulkan adalah rasa nyeri dan sakit yang luar biasa. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencengah terjadinya kejang otot adalah rileks dan mejaga agar otot tidak terlalu lelah.
2)      Keleseo
Keleseo terjadi karena tertarik otot atau tendon di daerah persendian. Jika terlalu keras, tarikan ini dapat menyebabkan putusnya tendon atau otot. Beberapa cara untuk mencegah terjadinya keseleo adalah dengan lebih berhati-hati katika lelah.
3)      Nyeri Otot
Terjadinya pembuluh darah atau ujung saraf dapat menimbulkan rasa nyeri terutama pada otot. Rasa nyeri otot timbul karena aliran darah terhambat. Nyeri ini sering dirasakan oleh orang berusia lanjut dan ada kecenderungan kambuh pada cuaca dingin.





















B.       Sistem Pencernaan  Pada Manusia
Manusia memerlukan makanan sebagai sumber energi dan untuk kelangsungan hidupnya. Dalam keadaan normal, manusia harus makan, makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, tidak boleh kekurangan dan tidak boleh juga kelebihan. Makanan yang dikonsumsi harus memenuhi berbagi persyaratan, antara lain bergizi dan higienis, Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat makanan dengan jumlah dan kualitasnya sesuai kebutuhan tubuh. Makanan yang higienis adalah makanan yang terbebas dari bibit-bibit penyakit atau zat-zat yang membahayakan kesehatan tubuh.  
          Proses pencernaan dapat berlangsung secara mekanik dan kimiawi. Proses pencernaan secara mekanik adalah proses pemecahan makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk dicerna secara kimiawi. Proses pencernaan secara mekanik terjadi pada saat makanan dikunyah di dalam mulut. Proses Pencernaan secara kimiawi adalah proses pencernaan yang memerlukan bantuan enzim pencernaan.
1.      Zat Makanaan, Sumber, dan Fungsinya
Makanan berfungsi sebagai sumber energi bagi manusia untuk tumbuh dan berkembang, selain itu, makanaan berfungsi untuk mengganti sel-sel yang rusak dan menjaga suhu tubuh agar tetap stabil.
Secara garis besar zat makanan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yatu sebagai berikut.
a.       Zat makanan sebagai penghasil energi, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.
b.      Zat makanan sebagai pembangun (pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak), yaitu protein
c.       Zat makanan sebagai pelindung (menjaga keseimbangan tubuh), yaitu vitamin dan mineral.

1)      Protein
Protein adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein berfungsi untuk pertumbuhan, pengganti sel-sel yang rusak, penghasil energi, serta berperan dalam reaksi-reaksi metabolism (enzim dan hormon). Sumber protein dapat berupa protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, antara lain daging, ikan, telur, susu, dan keju. Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, antara lain kacang-kacangan 
2)      Karbohidrat
            Karbohidrat adalah zat tepung yang merupakan sumber utama energi manusia.sumber karbohidrat adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati), misalnya beras, gandum,jagung, ubi-ubian, kentang,dll.
     Karbohidrat  berfungsi sebagai sumber energi. Selain itu juga berfungsi sebagai bahan baku sintesis lemak dan membantu proses berlanggsungnya buang air.
3)      Lemak
       Komponen dasar lemak adalah asam lemak dan gliserida. Di dalam sel tubuh manusia terdapat berbagai macam lemak. Berdasarkan struktur kimiawinya, lemak dapat dibedakan menjadi lemak padat (asam lemak jenuh) dan lemak cair (asam lemak tidak jenuh).
Fungsi utama lemak bagi tubuh manusia adalah :
                     ·            Sumber energi
                     ·            Pelindung tubuh dari sushu rendah
                     ·            Pelindung alat-alat tubuh
                     ·            Pembangun sel-sel tertentu
                     ·            Penyimpan cadangan makanan, dan
                     ·            Pelarut beberapa vitamin

4)      Vitamin
       Vitamin adalah senyawa organic sebagai makanan pelengkap yang diperlukan oleh tubuh untuk kesehatan dan pertumbuhan, tetapi tidak berfungsi dalam memberika energi.kekurangan vitamin dapat menyebabkan berbagai penyakit.
       Penyakit karena kekurangan vitamin disebut avitaminosis.kelebihan vitamin A, D, dan K juga dapat menimbulkan gangguan. Penyakit kelebihan vitamin disebut hipervitaminosis
       Vitamin dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
                                 ·  Vitamin yang larut dalam air dan tidak dapat disimpan dalam tubuh
 yaitu vitamin B dan C
                                 ·  Vitamin yang larut dalam lemak dan dapat disimpan di dalam tubuh
 yaitu vitamin A, D, E, dan K.
5)      Gram mineral
       Garam mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang berbagai fungsi organ tubuh. Garam mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, antara lain kalsium, (Ca), fosfor, (P), besi (Fe), natrium(Na), kalium (K), yodium (I),klor (CI), dan fluor (F).
                                 ·  Kalsium (Ca)
     Kalsium banyak terdapat dalam susu, keju, udang,mentega,kuning telur, kerang sayur-sayuran berwarna hijau, dll. Jika kekurangan kalsium dapat menyebabkan karies pada gigi, rakitis,darah sulit membeku, dan kejang-kejang pada otot.
                                 ·  Fosfor (p)
Fosfor dapat diperoleh dari ikan, jagung, dan kacang-kacangan.fosfor berperan dalam pembentukan matriks tulang, kontraksi otot,metabolism, dan pembelahan sel.

                                 ·  Besi (Fe)
     Besi banyak terdapat dalam sayur-sayuran, seperti bayam. Zat besi sangat diperluhkan oleh tubuh karena merupakan komponen penting dari enzim sitokrom dan merupakan salah satu komponen hemoglobin.
                                 ·  Natrium (Na)
     Natrium didapat oleh tubuh dari garam dapur (NaCl) yang kita makan. Kekurangan natrium dapat menyebabkan terganggunya nilai osmotic cairan eksraseluler dan terganggunya pengaturan suhu.
                                 ·  Kalium (K)
Kalium masuk ke dalam tubuh manusia bersama dengan natrium yang terdapat dalam garam dapur. Kekurangan kalium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tubuh.
                                 ·  Yodium (I)
     Beberapa bahan makanan yang mengandung yodium adalah ikan laut, minyak ikan, kentang, sayuran hijau,dan garam. Kekurangan yodium dapat menimbulkan pembengkakan kelenjar gondok.
                                 ·  Klor (Cl)
     Klor banyak terdapat pada garam dapur.klor berperan dalam mengatur tekanan air dan tekanan osmosis dalam sel. Klor juga diperlukan dalam pembentukan asam klorida (HCL) di lambung.
                                 ·  Fluor (F)
     Fluor berfungsi menguatkan gigi, kekurangan fluor dapat menyebabkan karies gigi. Fluor banyak terdapat di dalam the,sayur-sayuran,makanan laut dan air minum.




6)      Air
       Air merupakan bagian utama tubuh karena menyusun 50-60% berat tubuh orang dewasa .selain berfungsi sebagai pembentukan cairan tubuh air juga berfungsi sebagai pelarut zat makanan.
2.      Proses  Pencernaan pada Manusia
                     Proses pencernaan dapat berlangsung secara mekanik dan kimiawi. Proses pencernaan secara mekanik adalah proses pemecahan makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk dicerna secara kimiawi. Proses pencernaan secara mekanik terjadi pada saat makanan dikunyah di dalam mulut. Proses pencernaan secara kimiawi adalah Proses pencernaan yang memerlukan bantuan enzim pencernaan . 
Sistem pencernaan manusia meliputi alat-alat pencernaan dan kelenjar pencernaan. Alat pencernaan makanan berupa saluran pencernaan, yang terdiri atas rongga mulut, kerongkongan,lambung, usua halus, usus besar, anus. Kelenjar pencernaan adalah penghasil enzim pencernaan.
a.      Rongga mulut
Di dalam mulut terdapat gigi,lidah, dan kelenjar ludah. Di dalam rongga mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanik oleh gigi dan lidah. (Gambar 2.1)
             
                          Gambar 2.1 rongga mulut

                                            ·   Gigi
            Gigi terdiri atas  gigi seri, gigi taring, gigi gerahamdepan, dan gigi geraham belakang. Gigi tersusun dari bagian-bagian, yaitu
ü  Puncak /mahkota gigi (korona) merupakan bagian gigi yang tampak,
ü  Leher gigi, merupakan bagian gigi yang berada di bagian dalam gusi, dan
ü  Akar gigi, merupakan bagian gigi yang tertanam dan menempel pada tulang rahang
                                            ·   Lidah
              Lidah berfungsi sebagai alat pengecap atau alat perasa setiap makanan yang masuk kedalam mulut. Dengan adanya lidah kita dapat merasakan manis, asam, dan pahit.
                                            ·     Kelenjar lidah
Kelenjar lidah adalah kelenjar penghasil air liur atau ludah. Kelenjar ludah menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir, ludah berfungsi untuk memudahkan proses penelanan.
b.      Kerongkongan (Esofagus)
          Kerongkongan merupakan penghubung antara mulut dan lambung,kerongkongan mempunyai panjang kira-kira 20 cm dengan dimeter 2 cm. (Gambar 2.2)
          Gambar 2.2  Gerak peristaltik di kerongkongan


c.       Lambung (ventrikulus)
   Lambung merupakan kantong besar yang terletek di dalam rongga perut bagian kiri. (Gambar 2.3)
              
   Gambar 2.3 lambung

d.     Usus halus
                           Usus halus merupakan saluran pencernaan yang panjang lebih kuranng 8,5 m dan usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang. Saluran tersebut terdiri atas tiga bagian yang saling berhubungan. Yaitu :
1.      Usus dua belas jari (Duodenum )
      Usus dua belas jari mempunyai panjang lebih kurang 25 cm. Usus tersebut merupakan tempat bermuaranya saluran pancreas dan saluran empedu serta merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan lambung. (Gambar 2.4)
     

      Ada tiga enzim yang dihasilkan oleh pancreas, yaitu:
a)      Lipase, berfungsi menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak,
b)      Amylase, berfungsi menguraikan karbohidrat menjadi gula sederhana, serta
c)      Tripsin, berfungsi menguraikan protein menjadi asam amino.
2.      Usus kosong (Jejunum )
      Pada usus kosong, makanan  akan dicerna menjadi lebih lembut sampai menyerupai bubur oleh enzim-enzim yang terdapat di dalamnya. Setelah melalui usus kosong, protein, karbohidrat, dan lemak yang telah diurai menjadi asam amino, glukosa, asam lemak, dan gliserol siap diserap oleh tubuh.
3.      Usus penyerap ( Ileum )
               Di dalam usus penyerap terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfa. Pembuluh darah berfungsi menyerap dan mengedarkan asam amino, glukosa, vitamin, mineral, dan air ke seluruh tubuh. Pembuluh limfa berfungsi menyerap dan mengangkut asam lemak serta gliserol.











Glukosa
 
Karbohidrat
 
             dicerna menjadi                                                                                            




Pembuluh darah
 
 
Asam Amino
 
Protein
 
     dicerna menjadi                                                  diserap masuk
                                                                                                                       
                                                                                                                                            

Vitamin, mineral, air
 
                                             
tidak dicerna



Asam Lemak dan Gliserol
 
 
Pembuluh Limfa
 
Lemak
 
                                                                                            
           dicerna  menjadi                                         diserap masuk
                                                               

e      Usus besar ( kolon )
Usus besar terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian yang naik, bagian yang datar, dan bagian yang turun.bagian ujung usus besar disebut rectum. Rektum merupakan saluran pendek dengan satu lubang pengeluaran yang disebut anus. Rektum berfungsi menyimpan feses sementara sebelum dikeluarkan melalui anus. Adapun fungsi dari usus besar yaitu :
ü  Mengatur penyerapan dan ekskresi air dalam sisa makanan sehingga dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
ü  Memebusukkan sisa-sisa zat makanan yang tidak dicerna dan terserap oleh tubuh.(Gambar 2.5)
                                   

3.      Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia
            Gangguan pada sistem pencernaan manusia terjadi disebabkan oleh beberapa factor, antara lain infeksi bakteri, adanya kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan, serta pola makan yang salah. Gagguan tersebut sebagai berikut :

a.    Gastritis

Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.

b.    Xerostomia

                        Xerostomia terjadi karena produksi air liur sangat sedikit.

c.    Parotis/gondong

Parotis terjadi karena infeksi virus pada kelenjar air ludah yang menyebabkan pembengkakan dibagian telinga.

d.   Peritonitis

                        yaitu infeksi pada rongga perut.        

e.    Diare

        Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang masih mentah atau belum matang.
C.    Sistem Pernapasan pada Manusia
                                  Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Manusia, hewan dan tumbuhan tidak dapat hidup tanpa melakukan pernapasan , Bernapas adalah proses mengambil oksigen serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air (H2 O). Di dalam tubuh terjadi pembakaran untuk menghasilkan energi. Proses pembakaran tersebut membutuhkan oksigen dan menghasilkan karbon dioksida. Proses pembakaran zat makanan untuk menghasilkan energi dengan bantuan oksigen disebut oksidasi biologi atau respirasi aerob.
                                  Alat pernapasan yang digunakan pada manusia dan vertebrata pada dasarnya tidak jauh berbeda, yaitu ada bagian tubuh yang digunakan untuk memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Akan tetapi, beberapa makhluk hidup memiliki alat pernapasan yang berbeda. Misalnya, manusia bernapas dengan paru-paru, ikan bernapas dengan insang dan katak bernapas dengan paru-paru.
1.      Alat Pernapasan Manusia
            Alat pernapasan utama manusia adalah paru-paru. Udara akan masuk ke paru-paru melalui alat pernapasan, yaitu hidung, laring, trakea, bronkus, dan sampai di paru-paru.
a)      Hidung
      Udara masuk melalui hidung, tetapi dapat juga melalui mulut.Bernapas melalui hidung adalah cara bernapas yang paling tepat.hal tersebut disebabkan hidung merupakan indra pembau sehingga gas-gas yang membahayakan tubuh dapat dicegah masuk ke dalam paru-paru. Karena di dalam hidung terdapat rambut-rambut hidung lendir yang berfungsi menyaring dan selaput udara masuk ke dalam paru-paru.
b)      Laring (pangkal tenggorokan)
      Udara dari hidung menuju laring melewati faring, Faring adalah persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dengan rongga hidung  ke tenggorokan.
c)      Trakea (Batang Tenggorokan)
      Dari hidung dan laring, udara menuju ke trakea. Trakea terletak pada leher, tepatnya di depan kerongkongan. Trakea tersusun dari gelang-gelang tulang rawan berbentuk cincin. Dinding bagian dalam trakea dilapisi selaput lendir yang memiliki sel-sel berambut getar, yang berfungsi untuk menyaring debu-debu atau zat-zat lain yang masuk bersama udara.
d)     Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan)
Trakea bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus kiri dan bronkus kanan. Bronkus kiri menuju paru-paru kiri dan bronkus kanan menuju paru-paru kanan. Struktur bronkus sama dengan penyusun trakea. Cabang bronkus adalah bronkiolus. Pada ujung akhir percabangan bronkiolus terdapat gelembung-gelembung udara yang disebut alveolus.
      Dinding alveolus tipis dan dipenuhi oleh kapiler-kapiler darah, melalui dinding alveolus inilah berlangsung proses pertukaran udara yang terdapat dalam alveolus dan yang terkandung dalam darah. 
e)      Paru-paru (pulmo)
      Bronkus, bronkiolus, dan alveolus membentuk satu struktur yang disebut paru-paru. Paru-paru pada manusia terdiri atas dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru terletak di dalam rongga dada di atas diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi antara rongga dada di bagian atas dengan rongga perut di bagian bawah. Paru-paru diselubungi oleh selaput tipis yang disebut pleura. Di antara paru-paru dan rongga dada terdapat suatu rongga sempit yang berisi cairan. Cairan tersebut berfungsi untuk melinduungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis.
2.      Proses Pernapasan
a.       Mekanisme Pernapasan
        Dua proses yang kita alami ketika bernapas adalah inspirasi dan ekspirasi. Proses masuknya udara ke dalam paru-paru (menghirup udara) disebut inspirasi, sedangkan proses mengeluarkan udara dari dalam paru-paru (mengembuskan udara) disebut ekspirasi.
      di dalam hidung terdapat rambut-rambut hidung lendir yang berfungsi menyaring dan selaput udara masuk ke dalam paru-paru.
      Berdasarkan otot-otot yang melakukan proses pernapasan disebut, pernapasan dapat dibedakan menjadi pernapasan dada dan pernapan perut.
1)      Pernapasan Dada
            Pada penapasan dada, rongga dada kita mengembang yang disebabkan gerakan otot-otot antartulang rusuk. Kontraksi otot-otot antartulang rusuk menyebabkan terangkatnya tulang rusuk sehingga rongga dada membesar dan paru-paru pun ikut mengembung.Hal tersebut menyebabkan tekanan udara di dalam paru-paru lebih kecil daripada tekanan udara di luar tubuh sehingga menjadi inspirasi.
            Pada saat otot antartulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk akan turun yang menyebabkan rongga dada menyempit dan paru-paru mengempis hal tersebut menyebabkan tekanan udara di dalam paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan di luar tubuh sehingga terjadi ekspirasi

2)      Pernapasan Perut
            Pernapasan perut terjadi karena gerakan otot-otot diafragma. Pada saat otot diafragma berkontraksi, semula diafragma yang cenderung cembung akan turun menjadi agak datar dan paru-paru mengembang sehingga terjadi inspirasi, sebaliknya ketika otot diafragma berelaksi diafragma akan kembali cembung dan paru-paru mengempis sehingga terjadi ekspirasi.
b.      Volume Pernapasan
      Kemampuan  paru-paru menampung udara disebut  kapasitas paru-paru. Volumen udara yang dapat ditampung oleh orang dewasa adalah  5 liter. Volumen seseorang dipengaruhi oleh besar-kecilnya paru-paru, cara bernapas, dan kekuatan bernapas.
      Jumlah udara yang keluar masuk paru-paru orang dewasa pada saat bernapas bisa lebih kurang sebanyak 0,5 liter. Udara yang keluar masuk ini disebut udara pernapasan atau udara tidal. Akan tetapi, jika kita bernarik napas dalam dan mengeluarkannya kuat-kuat, maka jumlah udara yang keluar masuk paru-paru dapat mencapai 3,5 liter. Volumen udara pada saat menarik dan mengeluarkan napas kuat-kuat ini disebut kapasitas vital paru-paru. Udara yang tertinggal di dalam paru-paru, lebih kurang sebanyak 1-1,5 liter. Udara ini disebut udara residu.

c.       Frekuensi Pernapasan
      Frekuensi pernapasan pada manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu umur, jenis kelamin, kondisi fisik, suhu tubuh, dan posisi tubuh. Semakin bertambah umur seseorang, maka semakin kecil frekuensi pernapasannya.
      Frekuensi pernapasan pada seorang laki-laki lebih kecil daripada seorang perempuan. Semakin letik fisik seseorang maka semakin kecil frekuensi pernapasannya. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka semakin tinggi frekuensi pernapasannya. Pada posisi berbaring, frekuensi pernapasan seseorang 13 per menit, pada saat posisi duduk 18 per menit, dan posisi berdiri 22 per menit. Jadi frekuensi pernapasan seseorang berkisar antara 13-18 per menit.

3.      Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan
            Gangguan pada sistem pernapasan dapat mengganggu proses pernapasan pada tubuh, antara lain sebagai berikut.
a.       Bronkitis, terjadi karena peradangan pada dinding dalam bronkus.
b.      Asma,  terjadi karena adanya penyempitan saluran pernapasan
c.       Kanker paru-paru, tumbuhnya jaringan lain di dalam paru-paru yang menyebabkan terganggunya fungsi paru-paru.
d.      Pneumonia, terjadi karena peradangan pada dinding alveolus yang disebabkan oleh bakteri diplococcus pneumoniae.
e.       Asfiksi, merupakan gangguan pengangkutan O2  ke seluruh  jaringan tubuh karena gangguan paru-paru.









BAB III
METODE PELAKSANAAN

A.      Metode Penyampaian
1.    Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Model pembelajaran ini didasari psikologi behavioral, yang banyak mewarnai pengembangan program pelatihan. Pengembangan program pelatihan diarahkan pada melatih individu menguasai kemampuan yang kompleks dengan tingkat ketepatan dan koordinasi yang tinggi. Sumbangan utama dari kelompok model pembelajaran ini adalah dalam pendefinisian.
Pembelajaran langsung merupakan suatu pola pembelajaran yang ditandai oleh penjelasan peseta didik tentang konsep atau keterampilan baru terhadap kelas, pengecekan pemahaman mereka melalui tanya jawab dan latihan penerapannya, serta dorongan untuk terus memperdalam penerapannya di bawah bimbingan peserta didik. Pembelajaran langsung merupakan proses pembelajaran lisis tugas
 yang terstruktur, berfokus pada ilmu, banyak di arahkan dan di kendalikan oleh peserta didik, sehingga waktu lebih efisien.
Karakteristik model pembelajaran langsung (Direct Instruction)
a)         Orientasi, membahas pembelajaran sebelumnya, mengenalkan konsep-konsep baru, menjelaskan sasaran-sasarannya, isi materi, serta prosedurnya.
b)        Pemaparan Materi/Topik Baru, dalam hal ini guru: memaparkan sedikit demi sedikit, memberikan contoh dari konsep-konsep terssebut secara visual, memberikan contoh-contoh yang banyak dan bervariasi, model, menghindari penyimpangan dari pokok materi, mengulangi penjelasan pada poin-poin yang sulit, mengecek pemahaman peserta didik, dan memberikan tanggapan untuk feed back.
c)         Latihan terstruktur, guru mengarahkan peserta didik tentang latihan terstruktur tahap demi tahap melalui contoh dan latihan soal.
d)        Latihan terpimpin, peserta didik melakukan pelatihannya sendiri, sementara guru mengawasi dan memberikan masukan dan perbaikan.
e)         Latihan bebas, peserta didik melakukan latihannya sendiri tanpa pengawasan langsung dari guru.
f)         Cek pemahaman peserta didik.
g)        Penutup (membahas konsep-konsep dan sasaran-sasaran utama). (Sukmadinata, 2004:259).
Manfaat Model Pembelajaran Langsung:
a)         Terutama di gunakan di kegiatan akademik.
b)        Berguna bagi pengajaran suatu materi yag konsep serta keahliannya telah terdefinisi dengan baik, contoh: ilmu ekonomi.
c)         Tingkat pengawasan dan control peserta didik terhadap lingkungan pembelajaran tinggi.
d)        Manajemen waktu efektif.
e)         Dapat memperbaiki kepercayaan diri para peserta didik.
Kerugian Model Pembelajaran Langsung:
a)         Besar kemungkinan, para peserta didik hanya menjadi peserta pasif.
b)        Tingkat struktur dan pengawasan guru yang tinggi tidak dapat membatasi seluruh peserta didik.
Metode ini digunakan dalam proses pembelajaran pertama yaitu pada materi Suhu. Metode ini di gunakan pada materi Suhu karena metode Direct Intruction ini merupakan metode pembelajaran langsung sehingga sesuai jika digunakan untuk materi Suhu. Penggunaan metode ini dimaksudkan agar peserta didik dapat memahami dan mengerti materi Suhu. Pada metode ini guru berperan penting karena peserta didik menerima apa yang dijelaskan guru dan peserta didik dituntut aktif jika ada penjelasan dari guru yang kurang di mengertii oleh peserta didik.
2.    Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
Numbered Head Together (NHT) adalah suatu Model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). Numbered Heads Together (NHT) pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk (1993). Model Numbered Heads Together (NHT) adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur – struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dari sruktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti (Tryana, 2008).
Menurut Kagan (2007) model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa l
angkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melaksanakan model pembelajaran ini adalah :

a.       Penomoran (Numbering)
Guru membagi para peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk tim yang beranggotakan tiga hingga lima orang dan memberi mereka nomor sehingga setiap peserta didik dalam tim memiliki nomor yang berbeda.
b.      Pengajuan pertanyaan (Questioning)
Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Pertanyaan dapat bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang umum.
c.       Berfikir bersama (Head Together).
Para peserta didik berfikir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.
d.      Pemberian jawaban (Answering).
Guru menyebut satu nomor dan para peserta didik dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. (Nurhadi, 2014:121)

Dalam penggunaanya model Numbered Heads Together (NHT) ini juga memiliki kelebihan dan kekurangnya, adapun kelebihan dan kekurangannya ialah sebagai berikut :
a.       Kelebihannya
1.      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bertukar pendapat dan ide – ide serta dapat mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
2.      Meningkatkan semangat kerjasama peserta didik.
3.      Dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.
4.      Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama.




b.      Kekurangannya
1.      Memungkinkan bagi peserta didik yang berkemampuan rendah merasa minder terhadap peserta didik yang berkemampuan tinggi dalam memberikan jawaban untuk dipertimbangkan sebagai jawaban yang paling tepat.
2.      Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru
3.      Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
4.      kelas cenderung jadi ramai, dan jika guru tidak dapat mengkondisikan dengan baik, keramaian itu dapat menjadi tidak terkendali, sehingga menggangu proses belajar mengajar.

3.    Model pembelajaran Make And Match
Model pembelajaran make and match adalah sistem pembelajaran yang mengutamakan penanaman kemapuan sosial terutama kemapuan bekerja sama, kamampuan berpikir cepat melalui permainan mencari pasangan dengan di bantu kartu (Wahab, 2007 : 59).
Model make and match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepad siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Teknik metode pembelajaran make and match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Suyatno (2009 : 72) mengungkapkan bahwa model make and match adalah model pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal adan kartu jawaban kemudian siswa mencari pasangan kartunya. Model pembelajaran make and match merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif.
Tujuan dari pembelajaran dengan model make and match adalah untuk melatih peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok (Fachrudin, 2009 : 168). Siswa dilatih berpikir cepat dan menghafal cepat sambil menganalisis dan berinteraksi sosial.
Langkah – langkah model Make And Match sebagai berikut :
a.       Guru menyiapkan beberapa waktu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
b.      Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang tertuliskan soal/jawaban.
c.       Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang di pegang.
d.      Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya : pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam bahasa indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam bahasa inggris.
e.       Setiap siswa dapat mencocokkan kartunya sengan kartu temannya sebelum batas waktu di beri poin.
f.       Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temanna (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakatin bersama.
g.      Setelah satu babak. Kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
h.      Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok.
i.        Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimulan terhadap materi pelajaran.
Dalam penggunaan model kooperatif tipe Make And Match juga memiliki kelebihan dan kekurangannya menurui Miftahul Huda (2013 : 253 : 254) adalah:

a.    Kelebihannya
1.    Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik.
2.    Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.
3.    Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat menigkatkan motivasi belajar siswa.
4.    Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentase.
5.    Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar.
b.    Kekurangannya
1.    Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang.
2.    Pada awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya.
3.    Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik , akan banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan.
4.    Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak mendapat pasangan karena mereka bisa malu.
5.    Menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan.









B.  Jadwal Pelaksanaan

No
Uraian Kegiatan
Agustus
September
Oktober
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Penyerahan Mahasiswa P3
03-2015











2
Pembuat Perangkat Mengajar

10-2015










3
Observasi Data Awal
03-2015











4
Pelaksanaan Pembelajaran

10-2015










5
Evaluasi Pembelajaran









05-2015


6
Perpisahan P3









10-2015



Tabel diatas  merupakan jadwal pelaksanaan P3 yang telah di laksanakan selama 2 bulan 10 hari dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 10 Oktober 2015 di SMP Negeri O Mangunharjo. Dari penyerahan kedatangan mahasiswa P3 yang di antar oleh dosen pembimbing, pembuatan perangkat mengajar, observasi  data awal, pelaksanaan belajar, evaluasi pembelajaran dan sampai kegiatan akhir perpisahan mahasiswa P3 di SMP Negeri O Mangunharjo Kabupaten Musi Rawas.




BAB IV
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil Pelaksanaan
Pembelajaran ini  dilaksanakn di SMP Negeri O Mangunharjo dengan dua kelas yaitu kelas VIII.E dan VIII.B, pada setiap kelas memiliki jumlah siswa yang berbeda, pada kelas VIII.E berjumlah 28 siswa, sedangkan pada kelas VIII.B berjumlah 32 siswa. pada tanggal 02 Agustus hingga 10 Oktober dalam pembelajaran ini diperoleh dari hasil pembelajaran IPA Terpadu dengan materi.
a.    Sistem Gerak pada Manusia
b.    Sitem Percernaan pada Manusia
c.    Sistem Pernapasan pada Manusia

1.    Pelaksanaan Pembelajaran Sistem Gerak  pada Manusia 1 Pertemuan
 Materi Sistem Gerak pada Manusia dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2015 dikelas VIII.E dengan alokasi waktu 3 x 40 menit, dengan materi ajar Sistem Gerak Pada Manusia, dan dalam melaksanakan pembelajaran ini menggunakan media karton, dan buku. Dengan menggunakan media langsung siswa lebih cepat mengerti dan siswa dapat lebih aktif, dan dalam pengunaan media karto siswa juga dapat berfatisipasi dalam menggunakan media ini jadi tidak hanya guru siswa juga ikut berperan dalam menerapkan media karto pada materi sistem gerak pada manusia.
Proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan diantaranya :

a)    Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdo’a, mempersiapkan materi ajar, dan alat peraga.
b)   Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sesuai materi tentang Sitem Gerak pada Manusia.
c)    Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari.
d)   Guru menjelasan tentang materi  Sitem Gerak pada Manusia dengan mengunakan media karto
e)    Guru memberi pertanyaan kepada siswa,
f)    Guru memberikan evaluasi tertulis pada siswa untuk megetahui keberhasilan proses pembelajaran
g)   Guru dan siswa  menyimpulkan secara bersama-sama.

2.    Pelaksanaan Pembelajaran Sistem Gerak  pada Manusia 1 Pertemuan
 Materi Sistem Gerak pada Manusia dilaksanakan pada hari kamis tanggal 03 September 2015 dikelas VIII.B dengan alokasi waktu 3 x 40 menit, dengan materi ajar Sistem Gerak Pada Manusia, dan dalam melaksanakan pembelajaran ini menggunakan media karton, dan buku. Dengan menggunakan media langsung siswa lebih cepat mengerti dan siswa dapat lebih aktif, dan dalam pengunaan media karto siswa juga dapat berfatisipasi dalam menggunakan media ini jadi tidak hanya guru siswa juga ikut berperan dalam menerapkan media karto pada materi sistem gerak pada manusia.
Proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan diantaranya :
a)    Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdo’a, mempersiapkan materi ajar, dan alat peraga.
b)   Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sesuai materi tentang Sitem Gerak pada Manusia.
c)    Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari.
d)     Guru menjelasan tentang materi  Sitem Gerak pada Manusia dengan mengunakan media karto
e)      Guru memberi pertanyaan kepada siswa,
f)       Guru memberikan evaluasi tertulis pada siswa untuk megetahui keberhasilan proses pembelajaran
g)      Guru dan siswa  menyimpulkan secara bersama-sama.

3.    Pelaksanaan Pembelajaran Sistem Pencernaan pada Manusia 1  pertemuan
 Materi Sitem Pencernaan pada Manusia dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 04 September 2015 dikelas VIII.E dengan alokasi waktu 2 x 40 menit, dengan materi Sistem pencernaan pada Manusia dan menggunakan media caharta, alat peraga dan buku. Dengan media yang saya gunakan dapat membantu siswa untuk lebih cepat memahami apa yang dijelaskan karena siswa dapat melihat sendiri bagaimana proses pencernaan pada manusia, jadi siswa lebih mengerti dan dapat juga meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar
Proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan diantaranya :
a)    Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdo’a, mempersiapkan materi ajar.
b)   Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sesuai materi tentang Sistem Pencernaan pada Manusia.
c)    Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari.
d)   Siswa diberi penjelasan tentang materi Sistem Pencernaan pada Manusia.
e)    Guru membagi kelompok lalu,
f)    Guru membagi lembar soal yang akan di isi oleh setiap kelompok.
g)   Guru mendekati siswa yang  ada kekeliruan siswa.
h)   Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran secara bersama-sama
                                       
4.    Pelaksanaan Pembelajaran Sistem Pencernaan pada Manusia 1  pertemuan
 Materi Sitem Pencernaan pada Manusia dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 05 September 2015 dikelas VIII.B dengan alokasi waktu 2 x 40 menit, dengan materi Sistem pencernaan pada Manusia dan menggunakan media caharta, alat peraga dan buku. Dengan media yang saya gunakan dapat membantu siswa untuk lebih cepat memahami apa yang dijelaskan karena siswa dapat melihat sendiri bagaimana proses pencernaan pada manusia, jadi siswa lebih mengerti dan dapat juga meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar
Proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan diantaranya :
a)    Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdo’a, mempersiapkan materi ajar.
b)   Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sesuai materi tentang Sistem Pencernaan pada Manusia.
c)    Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari.
d)   Siswa diberi penjelasan tentang materi Sistem Pencernaan pada Manusia.
e)    Guru membagi kelompok lalu,
f)    Guru membagi lembar soal yang akan di isi oleh setiap kelompok.
g)   Guru mendekati siswa yang  ada kekeliruan siswa.
h)   Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran secara bersama-sama           
5.    Pelaksanaan Pembelajaran Sistem Pernapasan pada Manusia 1 pertemuan
 Materi Sistem Pernapasan pada Manusia dilaksanakan pada hari selasa tanggal 08 September 2015 dikelas VIII.E dengan alokasi waktu 3 x 40 menit, dengan materi Sistem pernapasan pada Manusia menggunakan media powerpoint, alat praga dan buku. Dalam pelaksanaan pembelajaran materi sistem pernapasan pada manusia dengan menggunakan media powerpoint dan alat praga sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran. Karena siswa tidak hanya mendengar tetap juga dapat melihat bagaimana mekanisme sistem pernapasan pada manusia dan siswa juga dapat mempraktekkan langsung dengan alat praga yang telah disediakan, jadi keberhasilan siswa dapat meningkat karena siswa lebih aktif dan cepat memahami materi.
Proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan diantaranya :
a)    Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdo’a, mempersiapkan materi ajar.
b)   Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sesuai materi tentang sistem pernapasan pada manusia
c)    Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari
d)   Guru mengajak siswa untuk maju ke depan kelas untuk menjelaskan kembali dimana letak masing-masing alat pernapasan pada manusia
e)    Guru memberikan evaluasi tertulis pada siswa untuk megetahui keberhasilan proses pembelajaran.
f)    Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran secara bersama-sama.


6.    Pelaksanaan Pembelajaran Sistem Pernapasan pada Manusia 1 pertemuan
 Materi Sistem Pernapasan pada Manusia dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 September 2015 dikelas VIII.B dengan alokasi waktu 3 x 40 menit, dengan materi Sistem pernapasan pada Manusia menggunakan media, powerpoint dan buku. Dengan menggunakan media powerpoint siswa lebih cepat memahami dan siswa juga lebih aktif, jadi ada interaksi siswa antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, media ini sangat membantu siswa karena dapat digunakan kembali jika dibutuhkan.
Proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan diantaranya :
a)    Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdo’a, mempersiapkan materi ajar.
b)   Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sesuai materi tentang sistem pernapasan pada manusia.
c)    Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari.
d)   Siswa di beri penjelasan tentang materi sistem pernapasan.
e)    Guru memberikan evaluasi tertulis pada siswa untuk megetahui keberhasilan proses pembelajaran.
f)    Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran secara bersama-sama.

B.  Pembahasan
Dari beberapa pelaksanaan pembelajaran materi sistem dalam kehidupan manusia Sistem Gerak, Sistem Pencernaan, Sistem Pernapasan. Di atas yang telah dilakukan oleh Guru yaitu ada 6 kali pertemuan. Pada setiap pertemuan siswa mengikuti kegiatan belajar dan pembalajaran dengan baik karena 6 kali pertemuan pada pelaksanaan pembelajaran masuk dalam satu bab atau satu Standar Kompetensi. Hasil belajar siswa kelihatan saat guru melakukan evaluasi dengan cara ulangan pada saat selesai membahas materi di satu bab tersebut.
Pada pertemuan yang pertama materi sistem gerak pada manusia. Siswa aktif dalam menentukan (rangka tubuh, fungsi rangka, macam-macam tulang serta letaknya). Pada pertemuan pertama Siswa dapat mengikuti dengan aktif karena hanya mengenal letak rangka tubuh, fungsi serta macam-macam tulang, sangat mudah di mengerti oleh siswa sehingga membuat kegiatan belajar dan pembelajaran menjadi aktif dan kondusif seperti yang di harapkan oleh guru. Setelah selesai penyampaian materi guru mengingatkan kepada siswa materi yang akan di bahas pada pertemuan berikutnya.
Pada pertemuan kedua membahas materi Bagian Tulang Penyusun Rangka Tubuh serta Kelainan pada Tulang. Sebelum membahas materi ini siswa harus mengingat kembali tentang Rangka Tubuh Manusia serta Fungsi dan letaknya, Guru membimbing siswa dalam menentukan bagian-bagian tulang anggota badan. Pada saat kegiatan belajar mengajar siswa dan guru berinteraksi dengan siswa menyelesaikan soal-soal  yang berkaitan dengan sistem gerak pada manusia dan di selesaikan bersama-sama agar semua siswa mengerti pada saat mengerjakan soal yang akan di beri oleh guru.
Pada pertemuan ketiga membahas materi zat-zat makanan, sumber, dan fungsinya. Guru membimbing siswa untuk mencari tau zat-zat makanan yang terdapat dalam setiap makanan yang kita kosumsi, sumber dan fungsi makanan itu sendiri. Melalui bimbingan Guru siswa dengan sendirinya dapat mengetahui manfaat makanan bagi tubuh kita dan mengetahui proses makanan dapat menjadi energi bagi tubuh kita . Disaat pembahasan soal yang diberikan Guru siswa dapat mengerjakan dengan baik walaupun semua siswa tidak sepenuh nya mengerti, disinilah guru membuat siswa mengerti dengan berbagai cara metode yang di pakai agar tercapainya tujuan pembelajaran pada materi sistem percernaan pada manusia.
Pada pertemuan keempat guru membahas materi mekanisme sistem pencernaan pada manusia. Guru mengingatkan kembali tentang zat-zat makanan, sumber dan fungsinya. Karena berkaitan dengan mekanisme sistem pencernaan. Dengan metode yang di pakai oleh guru siswa di berikan aturan agar kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan baik dan kondusif. Dalam kegiatan hasil belajar dan pembelajaran pada pertemuaan keempat ini siswa di tuntut  untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru yang telah di persiapan sebelumnya. Setelah soal di berikan kepada siswa, guru dapat mengetahui hasil belajar saat siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh Guru.
Pada pertemuan kelima guru membahas materi alat pernapasan pada manusia. Menyampaikan materi ini siswa tentunya di ingatkan kembali pada materi sebelumnya. Karena untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang akan diajarkan. Setelah guru menyampaikan materi alat pernapasan pada manusia, kemudia guru menanyakan kepada siswa apakah ada kesulitan yang di alami oleh siswa. Jika ada masalah, guru dan siswa menyelesaikan secara bersama-sama sebelum diberikan soal, setelah siswa di bimbing guru menyelesaikan yang tidak dimengerti oleh siswa. Guru memberikan soal-soal kepada siswa untuk di kerjakan untuk melihat hasil belajar siswa pada materi alat pernapasan pada manusia ini apakah berhasil atau tidak.
Pada pertemuan keenam guru membahas materi mekanisme pernapasan pada manusia. Setelah di sampaikan materi alat pernapasan  sama seperti pertemuan sebelumnnya siswa diberikan soal-soal untuk mengetahui kepahaman siswa pada materi sistem pernapasan. Pada pembahasan terakhir tentunya semua sistem dalam kahidupan manusia akan banyak manfaatnya karena siswa dapat mengetahui penyebab terjadinya penyakit pada setiap sistem dalam kehidupan manusia jadi siswa dapat mejaga kebersihan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan pada tubuhnya.
Setelah semua materi sudah di bahas hasil belajar siswa nantinya akan kelihatan pada saat di adakannya ulangan harian di kelas yang telah kita lakukan kegiatan belajar dan pembelajaran, siswa diberi soal ulangan harian kemudian dikerjakan sesuai dengan waktu yang telah diberi oleh guru. Disinilah nilai-nilai hasil belajar siswa nantinya akan kelihatan pada saat ulangan harian dari 6 kali pertemuan yang telah guru lakukan.

























BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Kesimpulan
Program Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3) sangat berperan bagi para calon guru. Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3) ini merupakan sarana untuk mengembangkan ilmu para calon guru yang kita peroleh dari bangku kuliah, selain itu melatih mahasiswa untuk mengenali bagaimana situasi sekolah, siswa dan para guru, dalam hal pendidikan yang sesungguhnya karena situasi inilah yang akan kita hadapi ketika kita mengabdikan diri kita dalam masyarakat dan dunia pendidikan yang tujuannya adalah ingin membentuk generasi penerus bangsa yang sangat kita cintai ini, generasi yang akan membangkitkan bangsa kita yang sempat terpuruk.
Dengan adanya Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3) ini diharakan mahasiswa calon guru akan lebih terlatih dan dapat menjadi seseorang guru yang profesional dan bertanggung jawab, selain itu dapat membawa wawasan para mahasiswa. Setelah Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3) ini khususnya di SMP Negeri O Mangunharjo ini penulis dapat memberikan kesimpulan akhir bahwa untuk menjadi seorang guru yang profesional cukup sulit hal ini dapat dirasakan ketika menghadapi kondisi dunia pendidikan yang sesungguhnya, selain itu dilihat dari segi situasi disekolah tempat pelaksanaan Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3) kondisi dan situasi cukup baik apalagi sekolah ini memiliki status yang sangat baik Terekreditasi “A”.

B.       Saran
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik sebagaimana yang diharapkan oleh lembaga pendidikan, penulis ingin mengemukakan beberapa saran antara lain :
1.      Untuk kelancaran pelaksanaan Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3), di kemudian hari diharapkan kepada mahasiswa agar mempersiapkan diri semaksimal mungki,sebelum terjun kesekolah latihan.
2.      Mengingat waktu pelaksanaan Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3), yang sangat singkat hendaknya mahasiswa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin sebagai modal untuk menjadi calon guru yang profesional.
3.      Pentingnya interaksi yang harmonis dengan kepala sekolah, dewan guru, pegawai sekolah setempat untuk memperlancarkan proses Penerapan Perangkat Pembelajaran (P3).










                           





DAFTAR PUSTAKA

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2015. Pedoman Pelaksanaan Penerapan Perangkat Pembelajaran (PPP).Lubuklinggau: STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Asminar, dkk. 2008. Model Pembelajaran. Bandung: Penerbit Ombak
Purwoko, dkk. 2009. IPA Terpadu. Jakarta: Yudhistira.


Subscribe for latest Apps and Games


0 komentar:

Posting Komentar