RIWAYAT SINGKAT PONDOK BATU TABA JEMEKEH (WISATA ALAM)
Di
Kelurahan Taba Jemekeh terdapat peninggalan sejarah Pondok Batu. Pondok
Batu ini didirikan menurut penuturan tua – tua warga Kelurahan taba
jemekeh diperkirakan pada abad 9 s/d awal abad ke 11 dengan nama kampung
Sungai Lero, sedangkan Pondok Batu itu sendiri dipakai sebagai Benteng
Pertahanan sebab masa itu masih terjadi perang antar kelompok atau suku.
Zaman Sebelum Kemerdekaan.
Kampung Sungai Lero ini merupakan cikal bakal Kelurahan Taba Jemekeh
dikampung Sungai Lero ini hidup seorang yang sakti bernama Tuan Maha
Besar atau Tuan Sekedup Bumi atau yang lebih dikenal dengan nama Tuan
Makdum Mandi Api.
Disebut Tuan Makdum Mandi Api, tedapat dua versi :
- Versi yang pertama karena kesaktiannya maka pada malam Bulan Purnama
tanggal 14 Tuan Makdum Mandi Api masuk kedalam Api Unggun untuk
membersihkan tubuhnya.
- Versi kedua karena ia beragama Hindu ketika
meninggal dunia jasadnya dibakar , sebab masa itu pengaruh islam sudah
ada hal ini dapat dibuktikan dari 2 ( dua ) orang saudara Tuan Makdum
Mandi Api memakai nama Islam yakni Tuan Ali Besar dan Tuan Syech Rambut
Panjang.
Tuan Makdum Mandi Api dibantu oleh 5 orang Hulu Balang antara lain yang bernama :
1. Macan Belang
2. Singa Kepala Macan
3. Pekik Nyaring
4. Tekies
5. Harimau Kumbang
Harimau Kumbang pada saat itu masyarakat Taba Jemekeh apabila mendapat
masalah didalam hutan seperti bertemu binatang buas atau tersesat
langsung memanggil Harimau Kumbang ini dan Harimau Kumbang ini pun
datang memberikan pertolongan. Hal ini masih sangat diyakini oleh
penduduk Kelurahan Taba Jemekeh sampai sekarang.
Harimau Kumbang (
Hitam ) ini oleh warga Kelurahan Taba Jemekeh, tidak mau mengganggunya
dan jika bertemu dan sangat dihormati serta dipanggil Nenek Puyang.
Tuan Makdum Mandi Api mempunyai sembilan ( 9 ) orang putra dan putri antara lain :
1. Moneng Grigan
Kuburannya di puja dan dikeramatkan orang, terletak di Kelurahan Cereme Taba.
2. Ujut Keling
Yang satu ini diangkat oleh pembesar kerajaan Majapahit sebagai tentara
dan warga kerajaan Majapahit. Ketika Kerajaan Majapahit berkuasa di
Palembang, setelah beberapa tahun Ujut Keling ini berada di kerajaan
Majapahit ingin kembali kekampung / halamannya Sungai Lero oleh Raja
Majapahit diberikan hadiah tanah untuk dibawah pulang.
Tanah itu
kemudian diletakkan Ujut Keling dibawa sebatang pohon ditutup dengan
Daun Cemulau dan tempat itu langsung diresmikan Ujut Keling sebagai
Kampung Majapahit yang sekarang dikenal Kelurahan Majapahit tanah yang
dibawa Ujut Keling ini diambil orang dan dihamburkan di RT. 02 Kelurahan
Watervang dan RT. 02 Kelurahan Majapahit, oleh sebab itu warga
Kelurahan Taba Jemekeh menyebutnya sebagai Tanah Cemulan dan sangat
subur.
Mereka yang boleh bertani dilokasi ini ialah para janda dan
orang manula ini merupakan keputusan Pemerintah desa Taba Jemekeh zaman
itu.
3. Ujut Kelang
Menikah di Muara Kati dan zaman dahulu
bila ada acara pantun bersambutan bujang / gadis tidak mau belawan
pantun karena masih 1 (satu) keturunan Taba Jemekeh dan Desa Muara Kati
4. Tunggal Tunggul Ulung
5. Metau
Metau beristerikan orang Muara Beliti yang sekarang kuburannya sangat
dikramatkan orang, yang dikenal dengan nama Kramat Mentau
6. Ginde Siak, Menikah di Muara Sungai Ogan Kertapati Palembang
7. Kasiu, yang ini pindah ke Provinsi Bengkulu bersama dengan Hulu
Balang Tuan Makdum Mandi Api bernama Pekik Nyaring, kepindahan dua orang
ini akibat tidak diajak perang sehingga ia Sebit ( Keci Hati ) lalu
pindah ke Bengkulu.
Oleh sebab itulah ada beberapa desa di Kodya
Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu tengah bahasanya sama persis dengan
bahasa orang Lubuklinggau dan ini dapat dibuktikan hingga sekarang.
Bahkan ada sebuah nama di Bengkulu yaitu di Kelurahan Pondok Kelapa
disebut juga sebagai Kelurahan Pekik Nyaring
8. Supina, Menikah dengan warga kampung Suka Rela samping Dolok
9. Pisat, Menikah dengan warga Desa Embacang Rupit.
Zaman Kemerdekaan
Pondok Batu itu sendiri sebelum digunakan oleh TKR dan BKR sebagai markas pertahanannya sangat bagus.
Pintu Pondok menghadap ke Sungai Lero dan punya tangga dari Batu Cadas
20 M Panjang danserta dilengkapi dinding yang berasal dari Batu Tinggi
4 M Semuanya terbuat dari Batu Cadas.
Akibat sering terjadi pertempuran dengan Belanda maka dinding yang dekat sungai runtuh termasuk tangga.
Dilokasi Pondok Batu ditemukan bekas kusuran pejuang TKR dan BKR yang
telah dipindahkan jasadnya ke Taman Makam Pahlawan Sumatera Selatan di
Kota Palembang.
Ketika kami ( 40 M didalam sangat gelapPenulis )
masuk kedalam Gua 20 M, makadan terdapat pintu yang terbuat dari Batu
ini menurun didalamnya ada ruangan yang luas dalam ruangan inilah
diperkirakan terdapat peninggalan sejarah serta benda – benda kuno. Dan
didalamnya ada dua Terowongan bawah tanah. Konon menurut cerita satu
Terowongan menuju ke Sungai Kelinggi Keurahan Taba Jemekeh satu lagi
Terowongan menuju ke Muara Sungai Kati untuk melewati Pintu Batu ini
harus menggunakan alat dengan cara memotong sebagian batu agar dapat
masuk dan turun ke ruang bawah serta harus membawa alat pernapasan dan
penerangan.
Dari sejarah Sungai Lero dengan Pondok Batu ini
kemudian terbentuk Dusun Taba Lering dan Taba Lere sampai akhir menjadi
Kelurahan Taba Jemekeh.
Hal ini dijelaskan oleh Lurah Taba Jemekeh
Ahmad Heru. Selaku Lurah Taba Jemekeh bahwa, Pondok Batu merupakan
suatu tempat yang dianggap keramat oleh warga Taba Jemekeh karena
merupakan asal usul Taba Jemekeh sehingga sangat cocok untuk dijadikan
tempat wisata alam yang bias menjadi salah satu wisata asli Kota
Lubuklinggau di sektor kepariwisataan.
mengatakan wisata alam
Pondok Batu dapat dijadikan wisata andalan Kota Lubuklinggau dalam
sektor pariwisata, karena jika melihat lokasi dan bentuk struktur
alamnya sangat strategis yang akan menambah daya tarik wisatawan lokal
maupun mancanegara. Untuk informasi lebih lanjut tentang wisata Pondok
Batu ini dapat dilihat melalui http://www. Group .com Pusat informasi
dan komunikasi masyarakat dan akun facebook sehingga dapat diketahui
oleh masyarakat luas hingga ke mancanegara. Semoga ini semua dapat
bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah kota Lubuklinggau, Bersama AHMAD HERU
RIWAYAT SINGKAT PONDOK BATU TABA JEMEKEH (WISATA ALAM)
Subscribe for latest Apps and Games
0 komentar:
Posting Komentar