Kiriman kabut asap dari daerah tetangga, yang menyelimuti Kota Lubuklinggau


LUBUKLINGGAU – Kiriman kabut asap dari daerah tetangga, yang menyelimuti Kota Lubuklinggau sejak Rabu malam hingga Kamis (10/9) siang. Membuat sejumlah aktifitas masyarakat terganggu, salah satunya jadwal penerbangan di Bandara Silampari yang harus ditunda sampai jarak pandang (visibility) berada di ambang batas 5.000 meter.
Kepala Satuan Pelayanan Bandara Silampari, Makmur Sitorus menjelaskan, bahwa pembatalan penerbangan telah dilakukan oleh otoritas Bandara agar tidak terjadi kecelakaan lalulintas udara sejak pagi hari. Bahkan jarak pandang yang melanda wilayah Lubuklinggau tercatat hanya berkisar di 1.000 meter.
“Penundaan penerbangan sudah kita sampaikan kepada maskapai, sebab dari Jakarta juga sudah menginstruksikan apabila cuaca tidak bagus, maka harus dibatalkan sampai benar-benar aman,” ungkap Makmur.
Penundaan penerbangan, baru dilakukan pada Kamis kemarin. Sebelumnya tidak ada kabut asap yang menyelimuti jalur lalulintas udara di wilayah otoritasnya. “Kita mengimbau bagi para penumpang yang sudah membeli tiket, harap bersabar sampai cuaca baik, karena kita tidak berani mengizinkan terbang kalau ada kabut yang menghalangi,” katanya.
Sementara, Kasi Observasi BMKG Sumsel, Indra Purna menjelaskan, kabut asap yang melanda wilayah Lubuklinggau dan wilayah sekitarnya diprediksi sampai satu minggu kedepan. Sebab semua daerah Sumsel sudah terkepung kabut asap akibat pembakaran lahan.
Di Lubuklinggau sendiri, merupakan asap kiriman dari daerah Musirawas, Jambi dan daerah lainnya. Terlebih musim kemarau masih berlangsung dan paling cepat pertengahan Oktober akan turun hujan.
“Potensi kabut menggangu aktifitas lainnya, seperti penerbangan dan tercatat di satelit NOAA titik hotspot diatas 100 titik,” ungkapnya.
Sementara, Kadinkes Lubuklinggau, RM Nawawi Akip mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan 10 ribu masker untuk masyarakat yang melakukan aktifitas di luar rumah. Bahkan pihaknya sudah melakukan penyuluhan ke puskesmas terkait bahaya asap.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat yang tidak terlalu banyak beraktifitas keluar rumah. Dan harus menggunakan masker serta perbanyak konsumsi minum air putih dan buah untuk menjaga kondisi tubuh.
“Kita sudah menerima laporan, ada warga terutama anak-anak menderita ISPA, hal itu akibat menghirup udara tercampur asap.

Subscribe for latest Apps and Games


0 komentar:

Posting Komentar