Jawaban Terbaik: Folklore
bersifat anonim karena nama penciptanya tidak diketahui lagi. Folklore memiliki
bentuk yang biasanya memuyai rumus atau berpola. Folklore memiliki suatu fungsi
dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya cerita rakyat yang sangat berguna
sebagai alat
pendidik, proses sosial, dan provesi dari keinginan yang
terpendam. Folklore bersifat pralogis karena logikanya sendiri tidak sesuai
dengan logika umum Folklore menjadi milik besama
massyarakat tertentu. Hal ini karena penciptanya yang pertama
tidak di ketahui lagi. Maka semua anggota masyarakat itu merasa memilikinya.
Folklore pada umumnya bersifat polos dan juga
walaupun sering kali kelihatan kasar dan terlalu spontan. Jan
Harold Brunvand menggolongkan folklore ke dalam tiga golngan berikut. 1.
Folklore kisan, yakni Folklore yakni bentuknya murni
lisan. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah bahasa
rakyat, seperti logat, julutan, pangkat tradisional dan titel kebangsawanan;
ungkapan tradisional, seperti pribahasa, pepatah dan
pertanyaan tradisional, seperti teka-teki; puisi rakyat,
seperti pantun, gurindam dan syair; cerita prosa rakyat, seperti mite, legenda,
dan dongeng; dan nyanyian rakyat. Folklore sebagian lisan
merupakan campuran antara unsur lisan dan bukan lisan. Yang
termasuk ke dalam folklore ini, antara lain kepercayaan rakyat, permainan
rakyat, teater rakyat, tari rakyat, adat istiadat, upacara dan pesta rakyat.
Folklore bukan lisan, yaitu yang bentuknya bukan lisanwalaupun cara
pembuatannya diajarkan secara lisan. Folklore jenis ini terbagi atas material
dan bukan material.
Contoh folklore material adalah arsitektur rakyat, kerajinan
tangan rakyat, makan, minuman rakyat, pakaian dan perhiasan tradisional, serta
obat-obatan tradisiona
https://t-okes.blogspot.com https://www.facebook.com/tomy.okes.77
0 komentar:
Posting Komentar